Lisbon – Kecelakaan kereta gantung di Portugal yang merenggut nyawa 16 orang ternyata disebabkan oleh putusnya kabel penghubung antar dua kabin. Hal ini terungkap dari hasil investigasi awal yang dilakukan oleh Kantor Investigasi Kecelakaan Udara dan Kereta.
Insiden mengerikan yang terjadi pada hari Rabu tersebut, mengakibatkan 21 orang lainnya mengalami luka-luka. Pihak berwenang setempat menggambarkan peristiwa ini sebagai salah satu tragedi terburuk yang pernah terjadi di Lisbon.
Menurut laporan yang dirilis pada hari Sabtu, kedua kabin tersebut baru bergerak sejauh 6 meter ketika tiba-tiba kehilangan keseimbangan akibat putusnya kabel penghubung. Trem ikonik berwarna kuning-putih yang dikenal dengan nama Elevador da Gloria, melintasi jalur curam di jantung kota. Kabin yang berada di posisi atas kemudian meluncur deras ke bawah.
"Masinis kabin dengan sigap mengaktifkan rem pneumatik dan rem tangan sebagai upaya untuk menghentikan pergerakan," demikian bunyi laporan tersebut.
Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Kabin terus melaju semakin cepat menuruni lereng.
Pemeriksaan terhadap sisa-sisa reruntuhan di lokasi kejadian memperlihatkan dengan jelas bahwa kabel penghubung telah putus di titik sambungan dengan kabin yang berada di puncak bukit.
Kereta gantung, atau yang secara teknis disebut sebagai funikular, ditarik oleh kabel baja. Sistemnya bekerja dengan memanfaatkan berat kabin yang turun untuk membantu menarik kabin yang naik. Kapasitas setiap kabin dilaporkan mencapai lebih dari 40 orang, baik yang duduk maupun berdiri.
Namun, jumlah pasti penumpang di masing-masing kabin pada saat kejadian masih belum dapat dipastikan. Diketahui pula bahwa trem yang mengalami kecelakaan ini telah beroperasi sejak tahun 1914.
Laporan akhir yang memuat fakta, analisis, dan kesimpulan mengenai penyebab utama kecelakaan ini diperkirakan akan dipublikasikan dalam waktu dekat. Jika laporan akhir tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun, laporan sementara akan diterbitkan sebagai gantinya.
