Ibu menyusui disarankan berhati-hati dalam mengonsumsi obat. Banyak obat dapat masuk ke ASI dan berpotensi memengaruhi bayi. Salah satu obat yang sering diresepkan adalah semaglutide, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Selain untuk diabetes, semaglutide juga digunakan sebagai obat anti-obesitas.
Apa Itu Semaglutide?
Semaglutide adalah agonis GLP-1 yang bekerja dengan menekan nafsu makan, memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan produksi insulin, dan menurunkan pelepasan glukagon. Obat ini dikenal dengan merek seperti Ozempic, Rybelus, dan Wegovy.
Semaglutide meniru hormon alami GLP-1, yang dilepaskan saat makan. Hormon ini membantu mengatur asupan makanan dengan mengaktifkan reseptor GLP-1, sehingga membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dan makan lebih sedikit. Efeknya, berat badan bisa turun, kadar gula darah terkontrol, dan risiko penyakit kardiovaskular berkurang.
Bagaimana dengan Ibu Menyusui?
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nutrients pada tahun 2024 meneliti keberadaan semaglutide dalam ASI. Peneliti dari Texas Tech University menganalisis sampel ASI dari delapan ibu yang mengonsumsi semaglutide.
Hasil Studi:
Hasilnya menunjukkan bahwa semaglutide tidak terdeteksi dalam sampel ASI yang diambil pada 0, 12, dan 24 jam setelah pemberian obat. Para peneliti menyimpulkan bahwa konsentrasi semaglutide dalam ASI kemungkinan sangat rendah sehingga tidak menimbulkan risiko signifikan bagi bayi yang disusui.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak penggunaan semaglutide selama menyusui terhadap produksi dan komposisi ASI, terutama karena potensi penurunan berat badan yang cepat dapat memengaruhi nutrisi ibu dan bayi.
Penting juga untuk memantau asupan nutrisi ibu, mengingat laktasi membutuhkan energi ekstra dan semaglutide dapat mempercepat penurunan berat badan. Nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung produksi dan kualitas ASI.
Konsultasi Dokter Tetap Penting
Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat yang mengandung semaglutide selama menyusui. Dokter akan memastikan keamanan obat dan meminimalkan potensi efek samping.
Studi ini memberikan informasi awal yang menjanjikan, namun kewaspadaan dan konsultasi medis tetap menjadi kunci utama.