Gerhana Bulan Total 2025: Waktu, Tata Cara Sholat Khusuf, dan Niatnya

Fenomena astronomi gerhana bulan total akan menghiasi langit Indonesia pada tanggal 7-8 September 2025. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi peristiwa ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit dan dapat dinikmati di seluruh penjuru nusantara.

Menyambut momen istimewa ini, Kementerian Agama RI (Kemenag RI) menyerukan umat Muslim untuk melaksanakan sholat gerhana bulan atau sholat Khusuf. Anjuran ini selaras dengan sunnah Rasulullah SAW yang menganjurkan sholat saat terjadi gerhana.

Seperti diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian melihat gerhana, maka shalatlah sebagaimana shalat fardhu yang biasa kalian kerjakan."

Hadits lain dari Aisyah RA menerangkan bahwa gerhana bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Beliau bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah."

Sholat gerhana bulan hukumnya sunnah muakkadah, sangat dianjurkan bagi laki-laki maupun perempuan. Pelaksanaan sholat ini lebih utama dilakukan secara berjamaah.

Berdasarkan informasi dari BMKG, gerhana bulan akan dimulai pada Minggu, 7 September 2025 pukul 22.26 WIB dan berakhir pada Senin, 8 September 2025 pukul 03.56 WIB. Puncak gerhana diperkirakan terjadi pada pukul 01.11 WIB. Dengan demikian, sholat gerhana dapat dilaksanakan mulai pukul 22.26 WIB pada hari Minggu hingga menjelang subuh hari Senin.

Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Berikut adalah niat dan tata cara sholat gerhana bulan yang bisa dijadikan panduan:

  1. Niat:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

    Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ

    Artinya: "Saya sholat sunnah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

  2. Takbiratul ihram: Seperti sholat biasa.

  3. Membaca doa iftitah dan taawudz: Kemudian dilanjutkan dengan surah Al Fatihah dan membaca surah panjang seperti Al Baqarah dengan suara keras.

  4. Rukuk: Sambil memanjangkannya.

  5. I’tidal: Bangkit dari rukuk sambil mengucap "Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd."

  6. Membaca surah Al Fatihah dan surah panjang: Jangan langsung sujud. Berdiri yang kedua lebih singkat dari yang pertama.

  7. Rukuk kembali (rukuk kedua): Durasinya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

  8. Bangkit dari rukuk.

  9. Sujud: Dengan durasi sebagaimana rukuk, kemudian duduk di antara dua sujud dan sujud kembali.

  10. Bangkit dari sujud: Mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama, namun bacaan dan gerakannya lebih singkat.

  11. Salam.

Scroll to Top