Kisah Carter Bayley: Bocah 2 Tahun Selamat dari Stroke Langka

Kisah mengharukan datang dari Inggris, di mana seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, Carter Bayley, mengalami stroke, sebuah kondisi yang sangat jarang terjadi pada usia tersebut. Ibunya, Elise, berbagi pengalaman pahit namun penuh harapan tentang bagaimana putranya berjuang melawan penyakit ini.

Gejala awal muncul saat Carter sedang mandi. Elise terkejut melihat sisi kanan wajah Carter tiba-tiba terlihat turun. Awalnya, ia menduga itu hanya reaksi alergi dan memberikan obat alergi. Sempat membaik, wajah Carter kembali menunjukkan gejala yang sama. Saat itulah Elise dan suaminya, Lawrence, menyadari ada sesuatu yang serius terjadi.

Carter segera dilarikan ke Southampton Children’s Hospital. Setelah pemeriksaan, dokter mendiagnosis Carter dengan stroke iskemik arteri, jenis stroke langka yang hanya menyerang kurang dari 100 anak per tahun di Inggris.

Tim medis bertindak cepat dan memasukkan Carter ke dalam keadaan koma untuk melindungi otaknya dari kerusakan lebih lanjut. Elise dan Lawrence harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Masa-masa itu sangat berat bagi mereka.

Setelah empat hari menjalani perawatan intensif, Carter berhasil diselamatkan. Ia kemudian menjalani program rehabilitasi. Awalnya, Carter mengalami kesulitan berkomunikasi dan menggerakkan anggota tubuhnya. Namun, karena usianya yang masih sangat muda, pendekatan rehabilitasi dilakukan melalui permainan.

Dr. Georgina Bird-Lieberman, salah satu dokter yang menangani Carter, mengatakan bahwa meskipun stroke yang dialami Carter tergolong parah, ia menunjukkan pemulihan yang luar biasa.

Setelah enam minggu menjalani rehabilitasi intensif, Carter mulai menunjukkan kemajuan. Ia mulai bisa berbicara dan berjalan beberapa langkah tanpa bantuan. Perkembangan pesat ini membuat para dokter terkejut.

"Carter sekarang kembali menjadi anak yang ceria seperti dulu, tertawa dan bermain. Perjalanannya masih panjang, tapi ketika saya melihat senyum di wajahnya, kami tidak bisa meminta lebih dari itu," ujar Lawrence dengan penuh syukur. Kisah Carter adalah bukti bahwa harapan selalu ada, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Scroll to Top