Jakarta, akhir Agustus 2025, diselimuti kabut kelabu. Bukan polusi biasa, melainkan asap dari amukan api yang menghanguskan ikon transportasi publik, Halte TransJakarta. Demonstrasi besar pada 29 Agustus berubah menjadi kerusuhan, meninggalkan luka mendalam bagi warga ibu kota.
Tujuh halte ludes terbakar: Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Polda Metro Jaya, Senen Toyota Rangga, Sentral Senen, Senayan (Bank DKI), dan Gerbang Pemuda. Enam belas halte lainnya mengalami kerusakan akibat vandalisme. Kerugian mencapai lebih dari lima puluh miliar rupiah. Lebih dari sekadar angka, halte-halte yang terbakar adalah penggalan kehidupan jutaan warga Jakarta, saksi bisu perjuangan dan kenangan.
Siti Aminah (35), seorang pedagang kue, mengenang Halte Senen Toyota Rangga sebagai bagian penting dari usahanya. Setiap subuh, ia dan ibunya menumpang TransJakarta dari sana untuk mengambil kue di pasar subuh, lalu menjajakannya di Rawasari. Revitalisasi pada 2023 membuat halte itu lebih nyaman dan modern. Namun, kebanggaan Siti hancur saat mendengar halte kesayangannya dilalap api. "Sedihnya masih terasa. Padahal ini fasilitas rakyat kecil," ungkapnya.
Budi Hartono (29), seorang pekerja kantoran, merasakan dampak yang sama. Halte Bundaran Senayan adalah titik turunnya setiap pagi. Pasca kerusuhan, ia terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk ojek online karena halte tersebut hancur. Halte NBRT darurat yang dibangun seadanya tak mampu menggantikan kenyamanan halte sebelumnya. "Rasanya jauh sekali sama halte aslinya," keluhnya.
Namun, di tengah kepedihan, muncul secercah harapan. TransJakarta memberikan layanan gratis selama seminggu sebagai bentuk dukungan moral. Kebijakan ini membuat banyak orang terharu, termasuk Budi. "TransJakarta justru lebih memahami rakyat," ujarnya.
Pemerintah Kota Jakarta bergerak cepat. Pembersihan dan perbaikan halte-halte rusak dimulai sejak 30 Agustus 2025. Halte Bundaran Senayan berhasil diperbaiki dan kembali beroperasi pada 5 September 2025. Direktur Utama TransJakarta menyatakan komitmen untuk menyelesaikan perbaikan seluruh halte yang rusak dalam waktu satu minggu.
Kini, Halte Bundaran Senayan kembali melayani delapan jalur penting. Pihak TransJakarta memohon maaf jika layanan belum sepenuhnya optimal. Uji coba fungsional juga dijadwalkan untuk empat halte lain yang terbakar.
Jakarta membuktikan ketangguhannya. Di balik puing-puing kebakaran, semangat untuk bangkit dan membangun kembali fasilitas publik demi kenyamanan warga terus menyala.