Identitas Korban Mutilasi Pacet Terungkap: Perempuan Muda Lulusan UTM Asal Lamongan

Mojokerto – Misteri di balik penemuan 65 potongan tubuh manusia di Pacet, Mojokerto akhirnya terkuak. Korban mutilasi tersebut adalah seorang perempuan muda bernama TAS, berusia 25 tahun. TAS merupakan warga asli Lamongan yang kesehariannya berdomisili di Surabaya.

Menurut keterangan pihak kepolisian, TAS lahir di Pacitan pada tanggal 12 Agustus 2000. Orang tuanya berdomisili di Jalan Made Kidul, Lamongan. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara.

TAS merupakan lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Bangkalan, dengan jurusan Manajemen. Setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya, ia memilih untuk tinggal di Surabaya bersama kekasihnya.

Sang kekasih, yang juga merupakan lulusan UTM dari jurusan Informatika, tinggal bersama TAS di sebuah kos di daerah Lakarsantri, Surabaya. Menurut informasi dari keluarga, TAS tidak bekerja. Keluarga juga mengakui bahwa komunikasi dengan TAS tidak terlalu intens. Pihak kepolisian kini tengah mendalami identitas pacar korban untuk mengungkap lebih lanjut kasus ini.

Pengungkapan identitas korban bermula dari penemuan potongan telapak tangan kanan pada hari Sabtu sore. Sidik jari pada telapak tangan tersebut kemudian dipindai menggunakan Mambis. Setelah dicek ke pihak keluarga, identitas korban berhasil dipastikan sekitar pukul 19.00 WIB.

Sebelumnya, tim penyisir menemukan 65 potongan jasad manusia di semak-semak Dusun Pacet Selatan. Potongan-potongan tersebut terdiri dari 63 bagian berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut dengan ukuran rata-rata 17×17 cm dan panjang rambut rata-rata 14 cm. Dua potongan lainnya adalah telapak kaki kiri berukuran 21 cm x 9 cm dan pergelangan tangan kanan berukuran 16 cm x 10 cm.

Penemuan pertama kali dilakukan oleh seorang warga bernama Suliswanto pada hari Sabtu sekitar pukul 10.30 WIB. Saat mencari rumput, ia menemukan potongan telapak kaki kiri di semak-semak Dusun Pacet Selatan, sekitar 1 Km di atas tikungan Gotekan di sisi kiri jalur Pacet-Cangar. Pihak kepolisian, relawan, dan anjing pelacak kemudian melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan.

Scroll to Top