Krisis Kesehatan di Bangladesh: Demam Berdarah dan Chikungunya Mengganas, Rumah Sakit Kewalahan

Bangladesh tengah bergulat dengan krisis kesehatan yang memprihatinkan akibat penyebaran masif penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, yaitu demam berdarah (dengue) dan chikungunya. Kondisi ini semakin memperburuk sistem kesehatan negara tersebut, dengan rumah sakit yang sudah tidak mampu menampung lonjakan pasien.

Data terbaru menunjukkan lebih dari 33.800 kasus demam berdarah dan 132 kematian telah dilaporkan di seluruh Bangladesh sepanjang tahun ini. Hanya dalam minggu pertama September, setidaknya 10 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.500 orang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini.

Selain demam berdarah, chikungunya juga kembali mewabah setelah lama menghilang. Ratusan kasus telah dikonfirmasi di Dhaka, dengan tingkat deteksi yang mengkhawatirkan. Kota pelabuhan Chittagong juga melaporkan peningkatan kasus yang signifikan, mencapai hampir 3.000 kasus sepanjang tahun ini.

Kondisi ini menyebabkan rumah sakit berada di bawah tekanan yang luar biasa. Bangsal-bangsal penuh sesak, bahkan di rumah sakit umum terbesar seperti Rumah Sakit Dhaka Medical College, jumlah pasien melebihi kapasitas tiga kali lipat.

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa situasi ini dapat menjadi lebih buruk jika tidak ada upaya pengendalian nyamuk yang intensif. Nyamuk Aedes, vektor utama penyakit ini, telah beradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan.

Air yang tergenang di lokasi konstruksi, atap rumah, dan bahkan pot bunga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Tanpa tindakan sistematis untuk menghancurkan habitat nyamuk, wabah demam berdarah dan chikungunya diperkirakan akan terus membesar setiap tahunnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti demam berdarah sebagai salah satu ancaman global yang berkembang pesat, diperburuk oleh perubahan iklim dan kepadatan penduduk perkotaan. WHO menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda peringatan dini, seperti nyeri perut, muntah, pendarahan, dan penurunan frekuensi buang air kecil.

Scroll to Top