Serangan Udara Dahsyat Rusia Guncang Kyiv, Gedung Pemerintahan Ukraina Terbakar

Jakarta – Rusia melancarkan agresi udara terbesar sepanjang sejarah ke Ukraina pada Minggu (7/9), mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan signifikan di pusat pemerintahan Kyiv.

Serangan yang dimulai pada Minggu pagi ini dilaporkan telah menyebabkan kebakaran di atap gedung kabinet menteri Ukraina. Asap tebal terlihat membubung di atas ibukota, menjadi saksi bisu keganasan serangan tersebut.

Laporan dari lapangan mengindikasikan bahwa serangan pesawat tak berawak juga menghantam sejumlah bangunan bertingkat di Kyiv, menambah daftar kerusakan infrastruktur.

Invasi Rusia yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, memicu seruan global untuk segera mengakhiri konflik.

Serangan terbaru ini terjadi setelah beberapa negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, mengumumkan rencana pengerahan pasukan "penengah" ke Ukraina guna memfasilitasi perundingan damai. Usulan ini ditolak mentah-mentah oleh Moskow.

Serangan terhadap kompleks pemerintahan Ukraina di jantung Kyiv ini merupakan yang pertama kali terjadi selama perang berkecamuk.

Tim penyelamat bergegas memadamkan api di atap gedung kabinet menteri, sementara area di sekitar gedung ditutup untuk umum oleh otoritas kepolisian.

"Atap dan lantai atas mengalami kerusakan akibat serangan musuh. Tim penyelamat berupaya memadamkan api," ujar Perdana Menteri Yulia Svyrydenko melalui Telegram. "Kami akan membangun kembali gedung ini. Namun, kami tidak dapat mengembalikan nyawa yang hilang. Musuh terus meneror dan membunuh rakyat kami setiap hari di seluruh negeri."

Angkatan udara Ukraina mencatat bahwa Rusia menembakkan lebih dari 800 pesawat tak berawak dan belasan rudal ke Ukraina dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, mencatatkan rekor serangan udara terbesar yang pernah dilakukan.

Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa tim layanan darurat tengah bekerja keras di seluruh penjuru negeri.

"Pembunuhan seperti ini, di saat diplomasi yang sesungguhnya seharusnya sudah bisa dimulai sejak lama, adalah kejahatan yang disengaja dan memperpanjang perang," tegas Zelensky melalui akun Facebook pribadinya.

Sebuah serangan terhadap bangunan apartemen sembilan lantai di barat Kyiv dilaporkan menewaskan seorang ibu dan bayinya yang baru berusia dua bulan. Lebih dari selusin orang lainnya mengalami luka-luka.

Dinas penyelamatan Ukraina merilis foto-foto yang menunjukkan kobaran api dan asap tebal yang menyelimuti gedung apartemen yang hancur tersebut.

Scroll to Top