Kisah-Kisah Menarik di Balik UTBK SNBT 2025: Perjuangan Subuh Hingga Materi Tersulit

Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 yang berlangsung hingga 30 April 2025 di 74 pusat UTBK seluruh Indonesia, menyimpan berbagai cerita menarik. Universitas Indonesia (UI) Depok menjadi salah satu pusat UTBK yang menjadi sorotan dengan kisah-kisah inspiratif dari peserta dan orang tua.

1. Berangkat Jauh Sebelum Matahari Terbit

Semangat para peserta UTBK SNBT 2025 begitu terasa, salah satunya tercermin dari kisah seorang siswa bernama Azzura yang diantar orang tuanya dari Halim Perdanakusuma sejak Subuh. Orang tuanya, Deny, berharap agar Azzura dapat melewati ujian penentuan ini dengan sukses. Dukungan penuh diberikan, dengan harapan Azzura dapat diterima di universitas impiannya.

2. Cuti Demi Mendampingi Anak Tercinta

Kisah lain datang dari seorang ibu bernama Ita, yang rela mengambil cuti kerja untuk menemani anaknya mengikuti UTBK SNBT 2025 di UI. Ita merasa bersalah karena kurangnya waktu yang ia habiskan bersama anaknya selama ini. Kehadiran Ita memberikan semangat tersendiri bagi sang anak, yang merasa senang didampingi kedua orang tuanya. Ita memastikan semua kebutuhan anaknya terpenuhi, mulai dari kartu ujian hingga makanan yang dikonsumsi. Bahkan, Ita melakukan survei lokasi dua minggu sebelumnya agar anaknya tidak kesulitan mencari ruangan saat hari pelaksanaan.

3. Semangat Disabilitas Tak Pernah Padam

UTBK SNBT 2025 juga diikuti oleh 76 calon mahasiswa disabilitas di UI, termasuk 12 penyandang tuna netra. Ridho, seorang siswa dari Sekolah Khusus Islam Yafrid, merasa terbantu dengan sistem aplikasi UTBK yang lancar. Meskipun menghadapi tantangan dalam soal penalaran kuantitatif, Ridho tetap semangat belajar melalui platform khusus disabilitas netra bernama Schooling. Amelia, calon mahasiswa disabilitas netra lainnya, menekankan pentingnya manajemen waktu dan latihan soal agar dapat menjawab semua soal dengan tepat waktu.

4. Penalaran Matematika Jadi Momok Mengerikan

Banyak peserta UTBK SNBT 2025 mengeluhkan tingkat kesulitan materi Penalaran Matematika (PM). Rivia, peserta dari Bekasi, menilai materi PM sangat sulit karena hanya mampu mengerjakan sebagian kecil soal. Meskipun telah mengikuti bimbingan belajar dan mendapatkan nilai bagus dalam tryout, Rivia merasa kewalahan menghadapi soal-soal PM yang menguras fokus dan energi. Nida, siswa dari Jakarta Selatan, bahkan kehabisan waktu karena kesulitan mengerjakan materi PM. Oleh karena itu, Nida menyarankan agar calon peserta UTBK SNBT 2025 lebih memperhatikan manajemen waktu saat mengerjakan ujian.

Scroll to Top