Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui aplikasi Desanesha, kembali menjalin kolaborasi bermakna dengan masyarakat desa. Kali ini, ITB merespons keluhan Kepala Desa Nursifa, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, mengenai keterbatasan akses internet di wilayahnya.
Internet, kini menjadi infrastruktur esensial, membawa dampak signifikan dalam pendidikan, komunikasi, dan akses informasi. Namun, bagi warga Desa Nursifa, akses ini masih menjadi tantangan. Jaringan seluler hanya tersedia bagi penduduk di wilayah pesisir. Warga yang bergantung pada listrik token pun harus membeli dari desa tetangga yang lokasinya cukup jauh.
Tim ITB melakukan instalasi internet satelit di tiga lokasi strategis dengan kecepatan hingga 134 Mbps pada 19-23 Agustus 2024. Selain itu, warga juga diberikan pelatihan singkat mengenai perawatan mandiri jika terjadi gangguan koneksi. Peralatan perbaikan instalasi internet satelit juga diserahkan kepada warga. Tim ITB bekerja sama dengan warga lokal untuk memastikan instalasi sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan, serta melakukan pemantauan dan pendampingan jarak jauh secara berkala.
Teknisi yang terlibat dalam proyek ini menjelaskan bahwa internet satelit Starlink memiliki keunggulan dalam menyediakan jaringan di daerah terpencil tanpa memerlukan infrastruktur kabel. Satelit Starlink yang lebih dekat dengan bumi menghasilkan latensi lebih rendah dan kecepatan lebih baik dibandingkan internet satelit konvensional. Satu unit internet satelit mampu menampung hingga 250 perangkat yang terhubung.
Seorang warga senior Desa Nursifa mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan ini. Menurutnya, akses internet adalah kebutuhan pokok yang akan menunjang pendidikan anak-anak dalam mencari referensi tugas sekolah dan materi pembelajaran tambahan. Sebelumnya, warga harus mengunjungi perpustakaan kota dan mengandalkan buku-buku lama. Dalam keadaan mendesak, mereka terpaksa pergi ke desa tetangga atau pusat kota untuk menggunakan internet kafe.
Implementasi ini diharapkan dapat membantu warga Desa Nursifa terhubung dan memiliki akses yang sama terhadap informasi dan layanan digital, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pembangunan internet satelit ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa 3T lainnya di Indonesia. Akses informasi yang lebih mudah diharapkan dapat mempercepat perkembangan Desa Nursifa.
Rencananya, akan ditambahkan sumber listrik cadangan, seperti panel surya, agar koneksi internet tetap tersedia saat pemadaman listrik. Selain itu, akan diciptakan komunitas digital yang mandiri di desa tersebut, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan internet untuk mempelajari keterampilan baru dan memasarkan hasil tangkapan laut secara digital.