Waspada! COVID-19 Bisa Bikin Pembuluh Darah Wanita Lebih Cepat Tua, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Jakarta – Kabar buruk bagi para wanita yang pernah terinfeksi COVID-19! Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa infeksi COVID-19 dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun, terutama pada kaum hawa.

Penelitian yang dimuat di European Heart Journal ini menemukan bahwa infeksi COVID-19 dapat membuat pembuluh darah menjadi lebih kaku dari seharusnya. Padahal, seiring bertambahnya usia, pembuluh darah memang secara alami akan mengeras. Namun, COVID-19 bisa mempercepat proses ini. Mengapa ini penting? Pembuluh darah yang kaku meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti stroke dan serangan jantung.

"Banyak orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala jangka panjang. Kami masih mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh yang menyebabkan gejala-gejala ini," ujar seorang peneliti dari Université Paris Cité, Prancis.

COVID-19 ternyata bisa langsung menyerang pembuluh darah. Inilah yang menyebabkan penuaan pembuluh darah dini, di mana pembuluh darah menjadi lebih tua dari usia sebenarnya. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Studi ini melibatkan ribuan peserta dari berbagai negara. Mereka dibagi menjadi empat kelompok: tidak pernah terinfeksi COVID-19, terinfeksi COVID-19 tanpa dirawat di rumah sakit, dirawat di ruang perawatan umum, dan dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

Para peneliti mengukur usia pembuluh darah peserta dengan alat khusus. Pengukuran ini menilai kecepatan gelombang tekanan darah dari leher ke paha. Semakin tinggi nilainya, semakin kaku pembuluh darah. Pengukuran dilakukan beberapa bulan setelah infeksi dan diulang kemudian.

Hasil yang Mencengangkan

Hasilnya menunjukkan bahwa semua kelompok pasien yang pernah terinfeksi COVID-19, termasuk yang hanya mengalami gejala ringan, memiliki pembuluh darah yang lebih kaku dibandingkan mereka yang tidak pernah terinfeksi. Efek ini lebih terasa pada wanita dan pengidap long COVID dengan gejala seperti sesak napas dan kelelahan.

Peningkatan kekakuan pembuluh darah pada wanita dengan infeksi COVID-19 ringan setara dengan penuaan lima tahun. Peningkatan ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita usia 60 tahun.

Kabar baiknya, orang yang telah divaksinasi umumnya memiliki pembuluh darah yang lebih lentur. Selain itu, penuaan pembuluh darah akibat COVID-19 tampak stabil atau sedikit membaik dalam jangka panjang.

Mengapa Wanita Lebih Rentan?

Virus SARS-CoV-2 menyerang pembuluh darah dengan menempel pada reseptor ACE2. Virus ini menggunakan reseptor ini untuk masuk dan menginfeksi sel, yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mempercepat penuaan.

Perbedaan antara pria dan wanita mungkin terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Wanita cenderung memiliki respons imun yang lebih cepat dan kuat, sehingga lebih terlindungi dari infeksi. Namun, respons yang sama juga bisa memperparah kerusakan pembuluh darah setelah infeksi awal.

Penuaan pembuluh darah dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kolesterol. Penting untuk melakukan segala cara guna menurunkan risiko serangan jantung dan stroke bagi mereka yang mengalami percepatan penuaan pembuluh darah.

Para peneliti akan terus memantau peserta penelitian untuk mengetahui apakah percepatan penuaan pembuluh darah ini benar-benar meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke dalam jangka panjang.

Scroll to Top