Hamas Sinyalkan Kesediaan Berunding dengan Israel, Ada Apa?

Hamas menyatakan kesiapannya untuk "segera duduk di meja perundingan" setelah munculnya "sejumlah gagasan dari pihak Amerika Serikat" yang bertujuan mewujudkan kesepakatan gencatan senjata. Pernyataan ini muncul tak lama setelah adanya desakan dari Amerika Serikat agar Hamas menerima kesepakatan pembebasan sandera di Gaza.

"Gerakan Hamas menyambut baik inisiatif apa pun yang mendukung upaya mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina, dan menegaskan kesiapannya untuk segera berunding guna membahas pembebasan seluruh tahanan," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Sebagai imbalan, Hamas menginginkan "deklarasi jelas tentang penghentian perang, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dan pembentukan komite Palestina independen untuk mengelola Jalur Gaza, yang akan segera memulai tugasnya."

Sebelumnya, AS mengindikasikan telah memberikan "peringatan terakhir" kepada Hamas, mendesak kelompok tersebut untuk menerima kesepakatan pembebasan sandera.

Pada awal Maret, AS juga menyampaikan peringatan serupa setelah bertemu dengan sandera yang dibebaskan. Saat itu, tuntutan agar Hamas segera membebaskan seluruh sandera yang tersisa dan menyerahkan jenazah sandera yang telah meninggal juga dilayangkan.

Hamas menyandera ratusan orang dalam serangan besar-besaran terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Puluhan di antaranya diyakini masih berada di Gaza. Militer Israel menyatakan bahwa sebagian dari sandera tersebut telah tewas. Israel berupaya mengembalikan jenazah mereka.

AS menyatakan "sangat terlibat dalam negosiasi dengan Hamas" dan mengisyaratkan bahwa jumlah sandera yang tewas di Gaza mungkin lebih banyak.

Tentara Israel mengebom sebuah menara hunian di Kota Gaza beberapa hari lalu, setelah Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa militer akan "memperdalam" serangannya di pusat kota utama Jalur Gaza.

Aksi protes juga terjadi di Israel, menuntut pemerintah membatalkan keputusan untuk merebut Kota Gaza, karena kekhawatiran akan nasib para sandera yang diyakini ditahan di sana. Keluarga para sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza juga menggelar aksi pelepasan balon sebagai peringatan atas masa penahanan yang telah berlangsung lama.

Serangan 7 Oktober 2023 mengakibatkan ribuan korban jiwa di pihak Israel, sebagian besar warga sipil. Serangan balasan Israel telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, yang sebagian besar juga warga sipil.

Scroll to Top