IHSG Terjun Bebas: Respon Pasar Terhadap Perombakan Kabinet dan Penggantian Sri Mulyani

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan pada perdagangan sesi pertama hari Selasa (9/9/2025), terperosok 1,66% ke level 7.638,26 setelah sempat mencoba bertahan di zona hijau pada awal sesi.

Sentimen negatif yang berlanjut dari penutupan kemarin, Senin (8/9/2025), di mana indeks juga mengalami penurunan sebesar 1,28%, semakin memperburuk kondisi pasar.

Data perdagangan menunjukkan 193 saham mengalami penurunan, sementara 510 saham menguat dan 100 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 15,08 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 23,15 miliar saham dalam 1,57 juta transaksi.

Seluruh sektor saham terpantau berada di zona merah, termasuk saham-saham blue chip. Sektor utilitas, properti, dan barang baku menjadi kontributor utama pelemahan IHSG. Saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) dari Grup Sinar Mas menjadi pemberat utama, dengan kontribusi penurunan sebesar 22 indeks poin. Saham BBRI, BBCA, BREN, dan BMRI juga turut memberikan tekanan pada kinerja IHSG.

Penurunan tajam ini diyakini sebagai respons pasar terhadap perombakan kabinet yang dilakukan, khususnya penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Pergantian ini mengejutkan pasar, mengingat Sri Mulyani selama ini dipandang sebagai sosok yang menjaga stabilitas fiskal dan memiliki kredibilitas internasional. Pasar saat ini menaruh harapan besar pada Menteri Keuangan yang baru untuk dapat melanjutkan stabilitas fiskal dan mempertahankan reputasi Indonesia di mata dunia.

Menanggapi anjloknya IHSG, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa dirinya memiliki pengalaman di pasar modal sejak tahun 2000. Ia juga menegaskan komitmennya untuk bekerja maksimal membalikkan kondisi ekonomi dan pasar keuangan menjadi lebih baik dengan cepat.

Scroll to Top