Jakarta – Kepala delegasi negosiator Hamas, Khalil Al Hayya, dilaporkan menjadi target serangan udara Israel di Doha, Qatar. Serangan terjadi pada Selasa, 9 September 2025.
Seorang pejabat Israel mengonfirmasi bahwa mereka masih menunggu laporan lengkap terkait hasil operasi tersebut. Gambar-gambar di media sosial menunjukkan kepulan asap di beberapa lokasi di Doha, dikonfirmasi pula oleh Al Jazeera.
Militer Israel menyatakan serangan itu menargetkan pemimpin senior Hamas, tanpa merinci identitasnya. Serangan terjadi saat delegasi Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diinisiasi oleh Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk keras serangan "pengecut" ini. Juru bicara Majed Al Ansari menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum dan norma internasional, serta ancaman bagi keamanan Qatar dan penduduknya.
Ansari menambahkan, serangan terjadi dekat permukiman sipil dan menghancurkan beberapa bangunan tempat tinggal anggota biro politik Hamas. Qatar menegaskan tidak akan mentolerir tindakan sembrono Israel dan upaya merusak stabilitas kawasan. Investigasi sedang berlangsung di tingkat tertinggi.
Sejak Oktober 2023, banyak petinggi Hamas telah tewas dalam agresi Israel di Jalur Gaza. Hamas memiliki kantor perwakilan di Qatar, namun petingginya di negara tersebut selama ini jarang menjadi sasaran Israel. Qatar, bersama Mesir, berperan sebagai mediator negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.