Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menunjuk Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu sebagai Perdana Menteri (PM) baru. Penunjukan ini dilakukan di tengah krisis politik yang mendera negara tersebut, khususnya menjelang demonstrasi yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Langkah Macron memilih Lecornu, sekutu dekatnya, sebagai pengganti Bayrou yang baru menjabat sembilan bulan, menunjukkan preferensi terhadap figur yang memiliki kedekatan personal daripada mencari sosok yang bisa merangkul spektrum politik yang lebih luas.
Macron menginstruksikan Lecornu untuk segera melakukan konsultasi dengan berbagai kekuatan politik di parlemen. Tujuannya adalah untuk mengadopsi anggaran negara dan memastikan adanya kesepakatan penting untuk pengambilan keputusan di bulan-bulan mendatang.
Lecornu menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Macron. Ia juga memberikan apresiasi kepada Bayrou atas keberaniannya dalam mempertahankan prinsip-prinsipnya.
"Presiden Republik telah mempercayakan saya tugas untuk membentuk pemerintahan dengan arah yang jelas: menjaga kemandirian dan kedaulatan kita, melayani rakyat Prancis, serta menjaga stabilitas politik dan kelembagaan demi persatuan negara," tegas Lecornu.
Bayrou sendiri mengundurkan diri setelah parlemen Prancis menggulingkan pemerintahannya melalui mosi tidak percaya. Serah terima jabatan antara Bayrou dan Lecornu dijadwalkan berlangsung pada Rabu siang.
Keputusan cepat Macron dalam menunjuk PM baru ini menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi potensi ketidakstabilan keuangan dan politik.
Media Prancis, Liberation, menulis bahwa "Emmanuel Macron kini berada di garis depan untuk menemukan solusi bagi krisis politik."
Kekhawatiran atas stabilitas ekonomi juga tercermin dari meningkatnya biaya pinjaman Prancis, yang bahkan sedikit melampaui biaya pinjaman Italia, negara yang dikenal memiliki utang yang cukup besar.
Istana Elysee meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Lecornu, kesepakatan antar kekuatan politik dapat dicapai dengan tetap menghormati keyakinan masing-masing pihak.