Tren Scrotox: Suntik Botox untuk Testis, Amankah?

Jakarta – Prosedur ‘scrotox’, suntik botox pada testis, sedang menjadi tren di kalangan pria di Inggris. Awalnya, tindakan ini dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan, namun kini lebih banyak dicari untuk alasan estetika.

Seorang dokter senior dari Harley Street Skin Clinic, Inggris, mengungkapkan bahwa sekitar 80% pria melakukan scrotox untuk memperbaiki penampilan. Mereka ingin tampilan skrotum yang lebih halus, tidak terlalu keriput, atau terlihat lebih turun.

Selain alasan estetika, scrotox juga digunakan untuk mengatasi kondisi medis seperti hiperaktivitas otot kremaster (yang menyebabkan kontraksi kuat pada testis) atau hiperhidrosis (keringat berlebih) pada skrotum.

Meskipun toksin botulinum umumnya aman, dengan riwayat penggunaan yang panjang dan studi klinis yang mendukung, pria yang mempertimbangkan prosedur ini harus berhati-hati. Penting untuk memilih tenaga medis profesional yang berkualifikasi dan tempat yang bersih serta aman.

Efek Samping Scrotox yang Perlu Diwaspadai

Ada beberapa efek samping yang perlu diwaspadai sebelum melakukan scrotox. Nyeri tekan, sensitivitas, dan memar adalah efek samping umum.

Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah asimetri (skrotum tampak menggantung lebih rendah di satu sisi) atau relaksasi berlebihan (skrotum terlalu kendur).

Jika toksin menyebar, dapat menyebabkan kelemahan pada otot di sekitarnya, disfungsi saluran kemih atau seksual. Komplikasi langka seperti reaksi alergi, ruam, pusing, bahkan anafilaksis juga mungkin terjadi. Selain itu, terdapat risiko infeksi seperti halnya suntikan lainnya.

Masa Pemulihan

Jika prosedur berjalan lancar, pemulihan biasanya cepat. Kebanyakan pasien dapat kembali beraktivitas normal segera setelah perawatan. Mungkin ada sedikit nyeri dan kemerahan dalam 24-48 jam pertama.

Disarankan untuk menghindari aktivitas seksual, mandi air panas, atau berolahraga selama periode ini. Penting juga untuk mengenakan pakaian longgar, menjaga kebersihan area yang dirawat, dan melakukan perawatan umum selama tujuh hari setelah prosedur. Hasilnya akan mulai terlihat dalam 2-4 minggu.

Scroll to Top