Sebuah ledakan sinar gamma (GRB), dinamai GRB 250702B, sempat menjadi teka-teki bagi para ilmuwan. Awalnya, ledakan ini terkesan berasal dari area yang sama dengan Galaksi Bima Sakti kita, memicu kebingungan tentang asalnya.
Teleskop luar angkasa Fermi dan Einstein Probe gagal memberikan jawaban pasti. Ledakan itu tampak seolah-olah terjadi di dalam galaksi kita sendiri. Untuk mengungkap misteri ini, para astronom menggunakan Very Large Telescope (VLT), sebuah teleskop optik mutakhir yang terletak di Observatorium Paranal, Gurun Atacama, Cile utara.
"Sebelum observasi ini, komunitas ilmiah yakin bahwa GRB ini pasti berasal dari dalam galaksi kita," jelas Levan, seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini. "VLT secara fundamental mengubah pandangan tersebut."
Terungkapnya Galaksi Induk GRB
Data dari kamera HAWK-I di VLT menunjukkan bahwa GRB 250702B ternyata meledak di galaksi lain, jauh di luar Bima Sakti. Penemuan ini diperkuat oleh Teleskop Antariksa Hubble. Meskipun jarak pastinya belum diketahui, tim peneliti memperkirakan bahwa galaksi tempat ledakan terjadi berjarak miliaran tahun cahaya dari Bumi.
"Apa yang kami temukan jauh lebih menarik: fakta bahwa objek ini berada di luar galaksi berarti kekuatannya jauh lebih dahsyat," ungkap Martin-Carrillo, ilmuwan lain yang terlibat dalam penelitian.
Sinar gamma adalah bentuk energi terkuat yang dikenal di alam semesta. GRB umumnya berlangsung singkat, hanya beberapa detik, dan disebabkan oleh peristiwa ekstrem seperti runtuhnya bintang raksasa atau tumbukan bintang neutron. Namun, GRB 250702B menunjukkan karakteristik yang berbeda, dengan ledakan yang berlangsung lebih lama dan berulang, yang memicu rasa ingin tahu para peneliti.
Saat ini, para peneliti terus memantau lokasi ledakan dengan VLT dan Teleskop Antariksa James Webb untuk mencari sisa-sisa ledakan tersebut. Observasi lanjutan ini diharapkan dapat membantu menjawab pertanyaan, apakah ini merupakan jenis GRB baru atau hanya varian langka dari peristiwa yang sudah kita kenal.
"Kami masih belum tahu pasti apa yang memicunya, tetapi dengan penelitian ini, kami telah membuat langkah besar menuju pemahaman tentang objek yang sangat tidak biasa dan menarik ini," simpul Martin-Carrillo.