Rupiah Perkasa di Asia, Peso Filipina Terlemah!

Jakarta – Awal perdagangan hari ini, Rabu (10 September 2025), nilai tukar mata uang Asia menunjukkan dinamika yang beragam terhadap Dolar AS. Rupiah berhasil mencatatkan kinerja terbaik di kawasan, sementara Peso Filipina justru mengalami penurunan paling signifikan.

Pada pukul 09.20 WIB, Rupiah menguat 0,21% ke level Rp16.435 per Dolar AS, menjadikannya mata uang dengan kenaikan tertinggi di Asia. Diikuti oleh Won Korea yang naik tipis 0,10% menjadi KRW 1387,66 per Dolar AS, serta Rupee India dengan penguatan 0,06% di posisi 88,167 per Dolar AS.

Sebaliknya, beberapa mata uang Asia lainnya harus rela tertekan. Peso Filipina memimpin pelemahan dengan penurunan 0,25% ke level PHP 57,132 per Dolar AS. Ringgit Malaysia juga mengalami tekanan, melemah 0,21% ke posisi MYR 4,211 per Dolar AS. Baht Thailand dan Yuan China turut melemah masing-masing sebesar 0,13% dan 0,07%.

Menguatnya indeks Dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pelemahan sejumlah mata uang Asia. Indeks Dolar AS (DXY) kemarin ditutup menguat 0,34% di level 97,78.

Kenaikan nilai Dolar AS dipicu oleh aksi konsolidasi posisi investor menjelang rilis data inflasi penting, yaitu Indeks Harga Produsen (PPI) hari ini, dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis. Kedua data ini sangat krusial untuk mengukur dampak kebijakan tarif terhadap harga di Amerika Serikat.

Sebelumnya, Dolar AS sempat melemah setelah adanya revisi data tenaga kerja pemerintah yang menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan pada periode April 2024-Maret 2025 lebih rendah hampir satu juta dari estimasi awal. Meskipun demikian, koreksi ini bersifat sementara karena perhatian pasar kembali terfokus pada data inflasi yang akan menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed.

Scroll to Top