Aksi demonstrasi besar-besaran melanda Nepal, dipicu oleh kemarahan generasi Z terhadap ketidakadilan dan praktik korupsi yang merajalela di kalangan politisi dan keluarga mereka. Bendera Jolly Roger, simbol bajak laut yang identik dengan perlawanan dan ketidakpatuhan, berkibar di lokasi-lokasi penting seperti gedung DPR dan Istana Singha Durbar, menantang otoritas dan merepresentasikan rasa muak terhadap ketidaksetaraan.
Gelombang protes ini berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli di hari kedua unjuk rasa. Namun, aksi demonstrasi terus berlanjut, menunjukkan bahwa tuntutan para demonstran jauh lebih dalam dari sekadar pergantian pemimpin. Tragisnya, hingga kini, bentrokan dalam demonstrasi ini telah menyebabkan 22 orang kehilangan nyawa dan lebih dari seratus lainnya terluka.
Tak hanya di Nepal, bendera Jolly Roger juga menjadi pemandangan umum dalam berbagai aksi demonstrasi di Indonesia sepanjang bulan Agustus. Simbol ini, yang mengekspresikan kemarahan dan penolakan terhadap sistem yang korup, terlihat di berbagai kota, termasuk dalam demonstrasi yang terjadi di akhir bulan. Ini mengindikasikan bahwa sentimen serupa terkait ketidakadilan dan korupsi juga tengah membara di kalangan generasi muda Indonesia.
