Anak Usaha Merdeka Copper Gold, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) Siap IPO!

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), bagian dari Grup Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan ini. Perusahaan tambang emas ini mengelola Proyek Emas Pani yang terletak di Gorontalo.

Potensi Sumber Daya dan Cadangan Emas yang Signifikan

Proyek Emas Pani menyimpan potensi sumber daya mineral yang besar, mencapai 292,4 juta ton bijih dengan kandungan emas sekitar 7 juta troy ounce (kadar 0,75 gr/ton). Cadangan bijih yang telah terbukti mencapai 77,5 juta ton, mengandung 1,9 juta troy ounce emas (kadar 0,78 gr/ton).

Tambang ini diproyeksikan beroperasi hingga tahun 2041, dengan puncak produksi diperkirakan terjadi pada tahun 2033, mencapai 500 ribu troy ounce emas per tahun. EMAS akan menjadi emiten ketiga dari Grup Merdeka yang tercatat di BEI, setelah MDKA dan Merdeka Battery Materials (MBMA).

Detail Penawaran Saham Perdana (IPO)

EMAS menawarkan 1,61 miliar saham baru kepada publik, setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran berkisar antara Rp1.800 hingga Rp3.030 per saham. Dengan harga tertinggi, EMAS berpotensi meraih dana segar mencapai Rp4,88 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk:

  • Rp4,28 triliun: Melunasi utang kepada MDKA.
  • Rp328 miliar: Disetor ke PT Pani Bersama Tambang.
  • Rp328 miliar: Dipinjamkan ke PT Puncak Emas Tani Sejahtera sebagai modal kerja.

Jadwal Penting IPO EMAS:

  • Masa Penawaran Awal: 8-10 September 2025
  • Penawaran Umum: 17-19 September 2025
  • Pencatatan Perdana di BEI: 23 September 2025

Underwriter dan Rekam Jejaknya

EMAS menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM), dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Kinerja saham-saham IPO yang sebelumnya ditangani oleh ketiga underwriter ini umumnya menunjukkan hasil positif pada hari pertama perdagangan, bahkan beberapa mencapai Auto Reject Atas (ARA).

Konglomerasi di Balik EMAS

Struktur kepemilikan EMAS melibatkan beberapa nama besar. MDKA menguasai 62,73% saham EMAS, yang dikendalikan oleh keluarga Soerjadjaja melalui Saratoga Investama Sedaya (SRTG). Selain itu, Winato Kartono (Provident Group) memiliki 9,29% saham, dan Garibaldi "Boy" Thohir menggenggam 6,21% saham.

Penting untuk dicatat bahwa sebelumnya EMAS bernama PT Pani Bersama Jaya, dan secara resmi berganti nama menjadi PT Merdeka Gold Resources pada 17 Juni 2025.

Perhatian: Bisnis Belum Komersial Penuh

Meskipun tambang Puncak Emas Tani Sejahtera sudah beroperasi, namun belum mencapai tahap komersial. Saat ini, EMAS masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur tambang. Pendapatan di tahun 2025 hanya berasal dari sewa alat berat. Hingga 31 Maret 2025, perusahaan masih mencatat kerugian sebesar US$9,21 juta.

Progres pembangunan hingga 30 Juni 2025 baru mencapai 50%, dan ditargetkan selesai pada Oktober 2025. Operasi komersial penuh baru ditargetkan dimulai pada awal tahun 2026, yang membutuhkan investasi sebesar US$246 juta untuk tambang terbuka dan fasilitas heap leach.

Akibat kondisi ini, EMAS masih menanggung akumulasi kerugian sekitar US$43 juta, sehingga kecil kemungkinan untuk membagikan dividen dalam 1-2 tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan rekam jejak Grup MDKA yang memang belum pernah membagikan dividen.

Valuasi yang Perlu Dipertimbangkan

Berdasarkan laporan keuangan 3 bulan pertama tahun 2025 (TTM) dengan asumsi kurs Rp16.418/US$, valuasi EMAS dalam IPO diperkirakan memiliki potensi market cap antara Rp29,1 triliun hingga Rp48,9 triliun.

Dari sisi rasio, valuasinya tergolong mahal. Rasio Price to Sales (P/S) sangat tinggi, berada di kisaran 1.466-2.460x, karena EMAS belum mencatat pendapatan signifikan dari tambang emasnya (baru akan memulai operasi komersial pada 2026). Sementara itu, rasio Price to Book Value (P/BV) berada di level 4,0-5,3x, yang juga cukup premium untuk ukuran perusahaan tambang emas.

Scroll to Top