Skrining Kesehatan Jiwa: Jakarta Catat Angka Depresi Tertinggi di Indonesia

Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesadaran akan hal ini terus digalakkan, terutama dalam mendeteksi dini masalah kejiwaan seperti depresi dan kecemasan yang dapat berujung pada tindakan menyakiti diri sendiri.

Kabar baiknya, program skrining kesehatan jiwa gratis telah menjangkau lebih dari 13 juta penduduk Indonesia sejak Februari 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan menjadi masalah mental yang paling banyak ditemukan. Mereka yang terindikasi mengalami masalah ini kemudian dirujuk ke fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, hingga rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Data skrining secara nasional menunjukkan sekitar 1% peserta mengalami gejala depresi, sementara 0,9% mengalami kecemasan. Namun, angka ini melonjak drastis di DKI Jakarta. Hasil skrining di ibukota mencengangkan, dengan 9,3% peserta terindikasi depresi dan 7,6% mengalami kecemasan.

Angka ini menunjukkan bahwa tingkat depresi di Jakarta hampir 10 kali lipat lebih tinggi dari rata-rata nasional, sementara tingkat kecemasan 7 kali lipat lebih tinggi. Kondisi ini menempatkan Jakarta sebagai wilayah dengan kasus depresi tertinggi di Indonesia.

Menyadari urgensi masalah ini, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan layanan konseling gratis yang tersedia 24 jam melalui website healing119.id. Platform ini menyediakan layanan konseling melalui telepon atau chat. Sejauh ini, layanan konseling ini lebih banyak diakses oleh perempuan (71,7%), terutama mereka yang berusia antara 21 hingga 30 tahun.

Scroll to Top