Polandia Jatuhkan Drone Diduga Milik Rusia Saat Serangan Udara ke Ukraina

Jakarta, CNN Indonesia – Militer Polandia berhasil menembak jatuh sejumlah drone yang diduga berasal dari Rusia. Peristiwa ini terjadi ketika Moskow meningkatkan serangan udaranya ke Ukraina pada Selasa (9/9).

Ini menjadi momen pertama bagi Polandia untuk mencegat serangan udara yang memasuki wilayahnya sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022. Pemerintah Polandia menganggap kejadian ini sebagai provokasi serius terhadap Uni Eropa dan NATO.

"Tindakan agresi ini mengancam keamanan warga negara kami," tegas Komando Operasi Polandia melalui akun X pada Rabu (10/9) pagi.

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, membenarkan adanya operasi militer yang berlangsung terkait dengan "pelanggaran wilayah udara Polandia." Ia juga menyatakan bahwa "militer telah menggunakan senjata untuk menargetkan objek tersebut."

Presiden Polandia, Karol Nawrocki, menekankan bahwa "keamanan tanah air adalah prioritas utama." Ia juga akan memimpin rapat darurat Biro Keamanan Nasional Polandia terkait insiden ini.

Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, menyampaikan bahwa Warsawa "terus berkoordinasi dengan komando NATO." Selain itu, "Pasukan Pertahanan Teritorial telah dikerahkan untuk mencari puing-puing drone yang jatuh." Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melaporkan penemuan fragmen peralatan militer kepada pihak berwenang.

Komando Operasi menekankan bahwa operasi militer masih berlanjut, dan seluruh unit dalam "siaga penuh untuk merespons dengan cepat." Masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah, terutama di wilayah Podlaskie, Mazowieckie, dan Lubelskie yang dianggap paling "berisiko."

Pemerintah Polandia telah menutup Bandara Internasional Warsawa. Pesawat tempur Polandia dan NATO juga dikerahkan setelah laporan mengenai drone Rusia di wilayah negara itu.

Komando Operasi Militer Polandia menyatakan bahwa "sistem pertahanan udara dan radar berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi" setelah serangan udara besar-besaran Rusia ke Ukraina. "Untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia, Komandan Operasional Angkatan Bersenjata Polandia telah mengaktifkan seluruh prosedur yang diperlukan," lanjut pernyataan tersebut, menegaskan bahwa militer "siap merespons secara instan."

Sebuah Notice to Airmen (NOTAM) yang diterbitkan oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan Bandara Chopin Warsawa dan setidaknya dua bandara lain di Polandia tidak dapat digunakan "karena adanya aktivitas militer tak terencana terkait upaya menjaga keamanan negara."

Sebelumnya, Angkatan Udara Ukraina sempat menyatakan drone menuju ke arah barat dan mengancam kota Zamosc di Polandia, namun pernyataan itu kemudian dihapus.

Belum diketahui secara pasti berapa banyak drone yang memasuki wilayah udara Polandia. Media Ukraina melaporkan bahwa setidaknya satu drone menuju kota Rzeszow di timur Polandia.

Bandara Rzeszów-Jasionka di tenggara Polandia juga ditutup. Bandara ini sebelumnya berfungsi sebagai pusat logistik bantuan NATO untuk Ukraina. Bandara di Lublin, Polandia, juga tidak dapat digunakan akibat aktivitas militer.

Sebagai anggota NATO, Polandia dilindungi oleh pakta pertahanan transatlantik yang mengedepankan prinsip bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menilai bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tengah "menguji negara-negara Barat." "Drone Rusia yang memasuki wilayah Polandia saat serangan besar-besaran terhadap Ukraina menunjukkan bahwa rasa kebal hukum Putin kian meningkat," tulis Sybiha di X.

Scroll to Top