Pertamina Mungkin Impor BBM Tambahan untuk SPBU Swasta

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang bagi PT Pertamina (Persero) untuk melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) guna mengatasi masalah kelangkaan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, termasuk Shell. Langkah ini diambil setelah Kementerian ESDM mendorong SPBU swasta untuk membeli BBM dari Pertamina.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, opsi impor tambahan akan dipertimbangkan jika pasokan BBM dari kilang Pertamina tidak mencukupi kebutuhan. Saat ini, Kementerian ESDM sedang mengumpulkan data mengenai volume kebutuhan SPBU swasta untuk kemudian disampaikan kepada Pertamina.

"Jika SPBU swasta membutuhkan tambahan pasokan, kita akan menugaskan Pertamina sebagai satu pintu. Setelah data terkumpul, Pertamina akan mengevaluasi apakah perlu impor tambahan," ujarnya.

Namun, Laode juga mengakui bahwa SPBU swasta belum sepenuhnya sepakat untuk membeli BBM dari Pertamina karena perbedaan spesifikasi zat aditif. "Setiap badan usaha memiliki spesifikasi aditif masing-masing, meskipun spesifikasi dasar BBM-nya sama," jelasnya.

BP-AKR Pertimbangkan Pembelian BBM dari Pertamina

Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan saran dari Kementerian ESDM untuk membeli BBM dari Pertamina. "Ini masih berupa saran, namun kami tetap membuka semua potensi dan alternatif yang ada. Kami tidak menutup kemungkinan," katanya.

Vanda menambahkan bahwa pihaknya perlu mengevaluasi lebih lanjut dan mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul. Setiap perusahaan memiliki standar dan spesifikasi teknis yang berbeda terkait produk BBM. Oleh karena itu, BP-AKR akan menyampaikan persyaratan yang mereka miliki kepada Pertamina untuk dievaluasi.

"Pertamina juga perlu mengevaluasi tim teknis mereka, agar lebih memahami spesifikasi yang kami butuhkan," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, BP-AKR telah menyampaikan masukan terkait kendala dan kompleksitas yang dihadapi SPBU swasta. Diharapkan, hal ini dapat diakomodasi agar masyarakat tidak kesulitan mencari BBM, mengingat saat ini beberapa produk BBM di BP-AKR masih belum tersedia lengkap.

"Intinya, kami mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak, terutama masyarakat. Karena saat ini, produk kami memang belum lengkap," pungkasnya.

Scroll to Top