Sumenep (beritajatim.com) – Utusan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Chavia, melakukan kunjungan langsung ke Sumenep, Madura, guna memantau implementasi Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal Campak Rubella.
Kedatangan tim WHO disambut oleh Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, di kediaman resminya di Jl. Dr Cipto Sumenep. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB), serta instansi terkait lainnya.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri, kunjungan ini merupakan kali ketiga WHO datang ke Sumenep. Agenda selanjutnya, tim WHO akan mengadakan evaluasi bersama seluruh kepala puskesmas.
"Tim WHO akan menilai hasil imunisasi serentak yang telah dijalankan. Selain itu, mereka juga akan mengevaluasi strategi yang dipakai untuk mempercepat penyelesaian imunisasi campak," ujarnya, Rabu (10/09/2025).
Hingga hari ke-13 pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal Campak Rubela di Kabupaten Sumenep, tepatnya Selasa (09/09/2025), capaian imunisasi telah mencapai 70,3 persen. Dari target 73.969 anak, sebanyak 51.990 anak telah berhasil diimunisasi.
Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mempercepat realisasi target imunisasi. Organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah juga turut dilibatkan.
"Peran mereka adalah membantu menyosialisasikan, mengedukasi, dan meyakinkan masyarakat tentang pentingnya imunisasi campak," jelasnya.
Imam menambahkan, perwakilan WHO sempat menanyakan tentang status halal atau haram imunisasi campak. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah daerah telah bekerjasama dengan MUI untuk menghilangkan keraguan masyarakat.
"Masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir mengenai status vaksin campak. Kami bersama MUI ikut menyosialisasikan imunisasi campak ini, agar masyarakat tidak lagi merasa was-was," pungkasnya.