Jakarta – Qatar menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif sebagai mediator internasional, bahkan setelah insiden serangan militer Israel ke wilayahnya.
Pemerintah Qatar menegaskan bahwa meskipun ada upaya dari Perdana Menteri Israel, Netanyahu, untuk meragukan kredibilitas dan usahanya, Qatar akan tetap menjadi mitra internasional yang dapat diandalkan dan netral. Tujuannya adalah untuk membangun keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut dan sekitarnya. Qatar juga akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan wilayahnya.
"Kami tidak akan mengabaikan setiap upaya untuk melawan segala tindakan yang dapat merusak posisi dan peran kami," tegas pernyataan resmi dari Qatar.
Selain itu, Qatar akan menuntut pertanggungjawaban dari Israel atas serangan tersebut dan mendesak penghentian tindakan sewenang-wenang yang dilakukan.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami untuk memastikan bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas tindakannya yang sembrono dan tidak bertanggung jawab, serta menghentikan tindakan tersebut," lanjut pernyataan tersebut.
Qatar menegaskan komitmennya yang kuat terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selama ini, Qatar telah berperan penting dalam berbagai konflik internasional, tidak hanya dalam perang Israel di Gaza. Qatar juga telah memfasilitasi perundingan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, memimpin inisiatif untuk menyatukan kembali anak-anak Ukraina yang mengungsi akibat perang Rusia, dan menjadi perantara penting dalam perundingan perdamaian dan kemanusiaan Afghanistan dengan menjadi tuan rumah perundingan dengan Taliban.