WARSAWA – Ketegangan meningkat setelah militer Polandia mengumumkan bahwa jet tempur siluman F-35 dari Belanda turut andil dalam menembak jatuh sejumlah drone yang diduga milik Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia. Meskipun demikian, Kremlin dengan tegas menampik tuduhan bahwa drone-drone tersebut berasal dari Rusia.
Militer Polandia menyampaikan apresiasi kepada NATO dan Angkatan Udara Belanda atas bantuan yang diberikan oleh pesawat tempur F-35 dalam menjaga keamanan wilayah udara Polandia. Diketahui bahwa jet-jet F-35 Belanda telah ditempatkan di Eropa Timur sejak awal September untuk memantau wilayah udara NATO.
Menteri Luar Negeri Belanda, David Van Weel, menegaskan dukungan penuh negaranya terhadap Polandia, menekankan pentingnya kesiapsiagaan NATO dan mendesak penerapan sanksi yang lebih ketat untuk menekan ekonomi perang Rusia.
Menurut informasi dari militer Polandia, drone-drone yang ditembak jatuh tersebut diduga digunakan dalam serangan terhadap Ukraina, yang mereka sebut sebagai tindakan agresi yang mengancam keselamatan warga Polandia.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, menyebutkan bahwa sejumlah besar pesawat nirawak Rusia melanggar wilayah udara Polandia dan pesawat-pesawat yang menimbulkan ancaman langsung telah dilumpuhkan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim bahwa setidaknya delapan drone tempur Rusia diarahkan ke Polandia, menyebut insiden ini sebagai preseden berbahaya bagi Eropa.
Namun, Kremlin membantah keras tuduhan pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa tidak ada bukti yang diberikan untuk mengaitkan drone-drone tersebut dengan Rusia.
Sementara itu, Kuasa Usaha Rusia di Warsawa, Andrey Ordash, menyatakan bahwa otoritas Polandia tidak memberikan bukti apapun bahwa drone-drone yang jatuh itu milik Rusia ketika dia dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Polandia. Ia menambahkan bahwa drone-drone tersebut terbang ke Polandia dari Ukraina.