JEREZ – Ada rasa bangga dan sedikit sesal di hati Marc Marquez usai menyaksikan adiknya, Alex Marquez, menaklukkan MotoGP Spanyol 2025. Kebanggaan membuncah karena Alex akhirnya meraih kemenangan perdana sejak debut di kelas premier pada tahun 2020. Namun, Marc juga merasakan kekecewaan karena tak bisa menemani sang adik merayakan momen spesial tersebut di podium.
Kemenangan di Jerez memang terasa sangat istimewa bagi Alex. Setelah beberapa musim berjuang, akhirnya ia mampu membuktikan diri sebagai seorang pemenang di MotoGP.
Kemenangan Perdana Alex Marquez
Alex Marquez tampil gemilang di MotoGP Spanyol 2025. Start dari posisi yang baik, ia berhasil mengungguli Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia untuk merebut podium tertinggi di Sirkuit Jerez.
Kemenangan ini mencatatkan sejarah baru, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah MotoGP, dua bersaudara mampu meraih gelar juara di kelas premier.
Marc Marquez mengaku sangat bahagia melihat pencapaian sang adik. Ia tahu betul betapa besar ambisi Alex untuk meraih kemenangan di MotoGP.
"Bagiku, kabar terbaik hari ini adalah melihat adikku memenangkan balapan MotoGP. Aku tahu betul bahwa memenangkan balapan MotoGP adalah salah satu tujuan utama dalam karir olahraganya," ujar Marc.
Ia juga menambahkan bahwa Alex kini mampu membuktikan diri sebagai salah satu pembalap terbaik dan layak untuk dibanggakan.
Penyesalan Marc Marquez
Namun, di balik kebahagiaan tersebut, Marc juga menyimpan sedikit penyesalan. Ia gagal menemani Alex di podium karena mengalami insiden di awal balapan. Marc terjatuh saat berusaha menyalip Bagnaia dan harus puas finis di posisi ke-12.
"Tentu saja, aku sangat ingin berbagi podium dengannya dan melihatnya menikmati momen itu dari dekat. Aku hanya bisa melihatnya dari layar TV," ungkap Marc dengan nada menyesal.
Meski demikian, Marc menegaskan bahwa ia tidak pernah meragukan kemampuan sang adik. Ia yakin Alex memiliki talenta yang luar biasa dan mampu meraih kesuksesan di MotoGP.
"Aku tidak pernah meragukan adikku, karena aku tahu betul talenta yang dimilikinya. Aku tahu dia mampu melakukan apa saja, dan itulah mengapa dia menjadi juara dunia dua kali, sekali di Moto3 dan sekali di Moto2. Itu semua bukan kebetulan," pungkas Marc.