DKI Jakarta Gencarkan Imunisasi Massal untuk Cegah Ledakan Campak

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan upaya pencegahan penyebaran penyakit campak melalui program Outbreak Response Immunization (ORI). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menekankan pentingnya respons cepat terhadap kasus campak guna mencegah penyebaran yang lebih luas.

Fokus pelaksanaan ORI kali ini adalah Kelurahan Kapuk, Cengkareng, wilayah dengan angka kasus campak tertinggi. Targetnya adalah sekitar 9 ribu anak, dengan realisasi imunisasi mencapai 77,22 persen.

Campak, penyakit menular yang disebabkan oleh morbillivirus, menyebar melalui udara, percikan batuk, sekresi hidung, atau benda yang terkontaminasi. Penularan penyakit ini tergolong mudah dan cepat, serta dapat berakibat fatal jika menyerang anak-anak.

Imunisasi menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran campak. Vaksin campak pertama diberikan saat bayi berusia sembilan bulan, dilanjutkan pada usia 18 bulan, dan dosis ketiga saat memasuki sekolah dasar.

Selain imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga berperan krusial. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Ani Ruspitawati mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga dan tokoh masyarakat, untuk mendukung program imunisasi campak-rubela. Upaya pencegahan lonjakan kasus campak membutuhkan sinergi dari seluruh pihak.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan kasus campak. Sejak Januari hingga September 2025, tercatat 218 kasus campak dan 63 kasus rubela di Jakarta. Untungnya, hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat kedua penyakit tersebut.

Scroll to Top