Ketegasan Modi di Kashmir: Antara Demokrasi dan Hukuman Kolektif

Perdana Menteri India, Narendra Modi, kembali menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelaku serangan di Pahalgam. Ia menyatakan bahwa para pelaku dan dalang di balik serangan tersebut akan menghadapi konsekuensi yang berat. Modi juga menekankan bahwa serangan ini terjadi justru ketika "demokrasi semakin menguat" di Kashmir, meskipun tanpa menjelaskan secara rinci langkah-langkah konkret yang diambil untuk memperkuat demokrasi di wilayah tersebut.

Pemerintahan Modi sendiri telah mencabut status khusus Kashmir pada tahun 2019 dan menempatkannya di bawah kendali langsung pemerintah pusat. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pemerintahan lokal yang terpilih secara demokratis memiliki suara dalam tata kelola wilayah tersebut.

Pendekatan keamanan yang diprioritaskan oleh Modi dinilai oleh sejumlah pengamat justru semakin mengasingkan warga Kashmir. Mereka telah lama hidup dalam bayang-bayang kekerasan sejak pemberontakan bersenjata meletus pada akhir 1980-an. Para pemberontak Kashmir, yang menginginkan kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan, telah lama berjuang melawan pemerintahan India.

Menanggapi serangan di Pahalgam, Angkatan Laut India melaksanakan latihan untuk menguji kesiapan platform, sistem, dan personel dalam melakukan serangan ofensif presisi jarak jauh. Pemerintah juga mengisyaratkan adanya pembalasan militer dan sedang mendiskusikan bentuk serangan yang akan dilakukan.

Sebagai bentuk respons terhadap serangan tersebut, tentara India telah menghancurkan rumah-rumah milik dua orang yang diduga terlibat dalam serangan paling mematikan terhadap warga sipil dalam dua dekade terakhir. Anggota keluarga dari para tersangka juga ditahan untuk diinterogasi. Tindakan ini menimbulkan kekhawatiran tentang hukuman kolektif, yang melanggar perintah Mahkamah Agung yang mengharuskan adanya surat perintah sebelum penghancuran rumah.

Sejumlah aktivis telah menyoroti pola hukuman kolektif di Kashmir, di mana pihak berwenang India menghancurkan rumah-rumah milik tersangka. Hal ini dinilai sebagai tindakan yang "sama sekali tidak konstitusional" karena tidak mengikuti proses hukum yang semestinya.

Para ahli berpendapat bahwa suasana di India saat ini didominasi oleh garis keras nasionalis. Serangan di Pahalgam telah memicu kemarahan publik dan seruan untuk balas dendam. Terlebih lagi, korban dalam serangan tersebut berasal dari berbagai wilayah di India, sehingga memicu sentimen nasional yang lebih kuat. Media India juga dinilai berperan dalam memicu keterkejutan dan kemarahan yang melanda negara itu.

Scroll to Top