Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, akan menjadi lokasi pelaksanaan imunisasi tambahan serentak yang didukung oleh UNICEF, badan PBB yang fokus pada perlindungan hak anak. Inisiatif ini bertujuan untuk menekan penyebaran kasus campak yang meresahkan.
Menurut keterangan dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, imunisasi tambahan ini akan dilaksanakan pada 15–27 September 2025, dengan sasaran utama 58.013 anak berusia 9 bulan hingga kurang dari 7 tahun. Target cakupan yang diharapkan adalah minimal 90 persen dari populasi sasaran.
"Imunisasi tambahan ini, bersama dukungan dari berbagai sektor, diharapkan dapat menekan lonjakan kasus campak dan mencegah kejadian fatal," ujar perwakilan Dinkes Jatim.
Dinkes Jatim juga mengapresiasi kinerja surveilans aktif yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Pamekasan. Pemantauan dan pelaporan yang terstruktur memungkinkan deteksi kasus lebih dini, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Pengalaman penanganan COVID-19 menunjukkan bahwa pemantauan berkelanjutan sangat penting dalam pengendalian penyakit. Pelaporan dari puskesmas, tinjauan rumah sakit, dan surveilans berbasis masyarakat menjadi instrumen krusial.
"Peran aktif masyarakat juga sangat berarti. Laporan sekecil apapun dari lingkungan sekitar dapat mempercepat proses deteksi," imbuhnya.
Faktor lain yang menjadi perhatian adalah rendahnya kekebalan tubuh anak akibat imunisasi yang tidak lengkap dan masalah gizi. Dari lima kasus kematian akibat campak di Pamekasan, empat anak belum pernah diimunisasi, sementara satu anak belum memenuhi syarat usia untuk imunisasi. Masalah gizi memperburuk kondisi, membuat anak dengan malnutrisi lebih rentan terhadap campak.
Campak dikenal sebagai penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi. Satu kasus dapat menularkan ke belasan orang melalui droplet, seperti batuk atau bersin. Kebiasaan masyarakat yang sering berkumpul juga meningkatkan risiko penularan.
Pentingnya keterlibatan lintas sektor juga ditegaskan oleh perwakilan UNICEF Indonesia. Penanganan campak tidak bisa hanya mengandalkan dinas kesehatan. Peningkatan kasus campak bukan hanya masalah di Madura, tetapi juga terjadi di beberapa provinsi lain.
"Masalah kesehatan masyarakat, termasuk campak, harus dihadapi bersama. Bukan hanya tugas Dinas Kesehatan," tegasnya.
UNICEF bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung upaya penanggulangan campak di Pamekasan. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan situasi ini dapat diatasi, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya.