Eza Gionino Menyesal Ucap Talak, Akui Pisah Rumah dengan Istri

Eza Gionino mengungkapkan penyesalan mendalam setelah melontarkan talak satu kepada istrinya, Meiza Aulia Coritha. Ia menegaskan bahwa ucapan tersebut bukanlah keputusan final untuk mengakhiri pernikahan, melainkan hanya sebagai bentuk teguran.

Klarifikasi ini muncul di tengah kabar gugatan cerai yang diajukan Meiza di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor. Eza menekankan bahwa dirinya tidak pernah memiliki niat untuk membubarkan rumah tangganya.

"Saya mengakui, ucapan itu terlontar dalam kondisi emosi. Saya ucapkan talak satu sebagai teguran," ujar Eza.

Menurut Eza, dalam ajaran Islam, ucapan talak memang memiliki konsekuensi besar. Namun, ia menekankan bahwa maksud dari talak tersebut adalah sebagai peringatan agar keduanya dapat introspeksi diri dan memperbaiki komunikasi.

Eza juga mengungkapkan fakta bahwa ia sudah tidak tinggal serumah dengan Meiza sejak 15 Agustus 2025. Sejak saat itu, ia tidak lagi bertemu dengan istri dan ketiga anaknya. Hal ini membuatnya merasakan kerinduan yang mendalam.

Dalam setiap doanya, Eza selalu memohon agar istrinya kembali pulang bersama anak-anak mereka. Ia berharap agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik tanpa harus berakhir dengan perceraian. Eza bahkan berjanji akan memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan yang pernah ia lakukan selama pernikahan.

Seiring dengan munculnya kabar perceraian, Eza sempat diterpa isu miring terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan adanya pihak ketiga. Namun, Eza dengan tegas membantah semua tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa selama ini dirinya selalu menghormati istri dan mencintai anak-anaknya tanpa pernah melakukan kekerasan.

Ia juga memastikan bahwa penyebab utama keretakan rumah tangganya murni berasal dari buruknya komunikasi. Tidak ada faktor lain seperti perselingkuhan atau KDRT.

Meiza Aulia Coritha secara resmi mendaftarkan gugatan cerai terhadap Eza Gionino di Pengadilan Agama Cibinong pada 29 Agustus 2025. Proses hukum ini semakin jelas setelah pengadilan mengeluarkan nomor perkara pada 3 September 2025.

Sidang perdana perceraian keduanya dijadwalkan berlangsung pada 22 September 2025 dengan agenda utama berupa mediasi. Tahap mediasi ini akan menjadi momen penting bagi Eza dan Meiza untuk menentukan arah masa depan rumah tangga mereka.

Scroll to Top