Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi, baru-baru ini menyampaikan pernyataan tegas mengenai situasi di Gaza. Dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, beliau menekankan bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan hak-hak rakyatnya tidak boleh dirampas melalui agresi apapun.
Pangeran Mohammed menambahkan bahwa upaya Kerajaan Saudi telah berperan penting dalam mengamankan dukungan internasional terhadap solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Arab Saudi dengan tegas menolak dan mengutuk "serangan-serangan" yang dilakukan Israel di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Kabinet Arab Saudi juga telah mengecam keras tindakan Israel di Gaza, menyebutnya sebagai "pembersihan etnis" terhadap warga Palestina. Kecaman ini disampaikan dalam rapat kabinet yang dipimpin langsung oleh Pangeran Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Saudi.
Kabinet Saudi menegaskan bahwa ketidakmampuan komunitas internasional dan Dewan Keamanan untuk menghentikan serangan dan pelanggaran Israel telah merusak fondasi sistem internasional dan legitimasi internasional.
Tak hanya itu, Putra Mahkota juga mengecam keras serangan terbaru Israel ke Doha, Qatar. Beliau menegaskan bahwa "agresi brutal" terhadap Qatar membutuhkan tindakan kolektif dari negara-negara Arab, Islam, dan komunitas internasional.
Arab Saudi berjanji akan mendukung Qatar dalam segala langkah yang diambilnya tanpa batasan. Pangeran Mohammed juga telah menghubungi Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk menyampaikan solidaritas penuh Kerajaan Saudi dan kecaman atas serangan terang-terangan Israel tersebut, yang dianggap sebagai aksi kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum dan norma internasional. Kerajaan Saudi menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendukung Qatar dan langkah-langkah yang diambilnya untuk menjaga keamanan dan kedaulatannya.