Gawat! Kasus DBD di Gianyar Meningkat Tajam, Masyarakat Diminta Waspada

Kabupaten Gianyar sedang menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan setempat mencatat hingga pertengahan April 2025, sudah ada 943 kasus dengan dua korban jiwa. Angka ini memperlihatkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana tercatat 4.476 kasus dan lima kematian.

Kondisi ini mendorong Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk mengambil tindakan cepat. Seluruh kepala desa (Perbekel) dan lurah diinstruksikan untuk secara aktif mengajak masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. Metode ini meliputi:

  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Menguras bak mandi secara rutin.
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Imbauan ini diperkuat dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Gianyar yang terbit pada 17 Januari 2025. Para kepala desa dan lurah juga diwajibkan melakukan pengawasan ketat di wilayah yang terdapat kasus DBD, berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk mengadakan penyuluhan, serta memastikan lingkungan sekitar kasus bebas dari jentik nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Dra Ni Nyoman Ariyuni MAP, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala DBD. Gejala awal yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi mendadak hingga 40°C, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, serta muncul ruam kemerahan pada kulit. Ia menekankan bahwa fase kritis DBD justru terjadi saat demam mulai turun, karena pada fase ini risiko kebocoran plasma darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi serius.

Masyarakat diimbau segera membawa anggota keluarga yang mengalami gejala DBD ke fasilitas kesehatan terdekat. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mengendalikan penyebaran DBD. Jangan menunda pemeriksaan jika mengalami gejala!

Scroll to Top