Netanyahu Bersumpah Tak Akan Ada Negara Palestina

Yerusalem – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina tidak akan pernah terjadi. Pernyataan keras ini diungkapkan saat peresmian proyek pembangunan permukiman besar di Tepi Barat yang diduduki.

"Kami akan menepati janji kami: tidak akan ada negara Palestina. Tempat ini milik kami," tegas Netanyahu dalam acara yang berlangsung di Maale Adumim, sebuah permukiman Israel yang terletak di sebelah timur Yerusalem. "Kami akan menjaga warisan, tanah, dan keamanan kami. Kami akan melipatgandakan populasi kota ini."

Israel memang telah lama berambisi membangun permukiman di lahan seluas sekitar 12 kilometer persegi yang dikenal sebagai E1. Namun, rencana ini terus tertunda akibat kuatnya penolakan dari dunia internasional.

Lokasi E1 sangat strategis, terletak di antara Yerusalem dan permukiman Israel Maale Adumim, dekat dengan jalur yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Palestina.

Bulan lalu, Menteri Keuangan Israel dari sayap kanan, Bezalel Smotrich, mendukung rencana pembangunan sekitar 3.400 rumah di lahan sensitif tersebut. Keputusan ini langsung menuai kecaman luas.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa pembangunan permukiman tersebut secara efektif akan membelah Tepi Barat menjadi dua dan menjadi "ancaman eksistensial" bagi keberadaan negara Palestina yang berdaulat.

Seluruh permukiman Israel di Tepi Barat, yang diduduki sejak tahun 1967, dianggap ilegal menurut hukum internasional, terlepas dari apakah mereka memiliki izin perencanaan dari Israel.

Beberapa negara Barat, termasuk Inggris dan Prancis, telah menyatakan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina di PBB pada akhir bulan ini. Inggris bahkan menyatakan akan mengambil langkah tersebut jika Israel gagal menyetujui gencatan senjata dalam konflik di Gaza.

Sejumlah menteri sayap kanan Israel dalam beberapa bulan terakhir secara terbuka menyerukan aneksasi Israel atas wilayah Tepi Barat.

LSM Israel, Peace Now, yang aktif memantau aktivitas permukiman di Tepi Barat, mengungkapkan bahwa pekerjaan infrastruktur di E1 dapat dimulai dalam beberapa bulan mendatang, dan pembangunan perumahan dalam waktu sekitar satu tahun.

Peace Now menegaskan bahwa rencana E1 "mematikan bagi masa depan Israel dan bagi peluang apa pun untuk mencapai solusi dua negara yang damai."

Di luar Yerusalem timur yang telah dianeksasi Israel, Tepi Barat adalah rumah bagi sekitar tiga juta warga Palestina, serta sekitar 500.000 pemukim Israel.

Scroll to Top