Kabar menggemparkan datang dari langit! Komet 3I/ATLAS, sang "pengembara antarbintang", baru-baru ini tertangkap kamera dengan warna hijau yang memukau. Momen langka ini terjadi saat gerhana bulan total minggu lalu, memberikan pemandangan yang tak terlupakan.
Komet selebar 11 kilometer ini pertama kali terlihat pada awal Juli. Kecepatannya yang luar biasa, lebih dari 210.000 km/jam, mengindikasikan bahwa ia berasal dari luar tata surya kita. Para astronom menduga, komet ini berasal dari sistem bintang yang sangat jauh di galaksi Bima Sakti, bahkan mungkin lebih tua dari tata surya kita sendiri.
Saat ini, 3I/ATLAS sedang dalam perjalanan melintasi tata surya. Diperkirakan akan mendekati Mars bulan depan, sebelum mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 29 Oktober. Semakin dekat ia ke Matahari, semakin banyak radiasi yang diserapnya, menyebabkan inti komet melepaskan es, gas, dan debu, membentuk ekor komet yang khas.
Foto-foto terbaru yang menakjubkan ini memperlihatkan 3I/ATLAS dengan warna hijau zamrud yang memukau. Perubahan warna ini diduga kuat disebabkan oleh zat kimia langka yang baru dilepaskan dari inti komet saat ia mendekati Matahari.
Warna hijau langka ini umumnya disebabkan oleh keberadaan "dikarbon" di awan es dan gas yang mengelilingi komet, yang disebut koma. Dikarbon adalah molekul yang terdiri dari dua atom karbon yang terikat bersama.
Meskipun belum ada pengamatan spektroskopi yang mengonfirmasi keberadaan dikarbon di koma komet 3I/ATLAS, kemungkinan molekul tersebut masih tersembunyi di bawah lapisan es yang mulai mencair akibat radiasi Matahari. Selain itu, warna hijau tersebut juga bisa berasal dari campuran gas atau debu lain yang memberikan warna serupa dengan komet klasik, namun dengan komposisi kimia yang unik.
Sayangnya, komet ini akan segera menghilang dari pandangan saat melewati sisi Matahari yang berlawanan dari Bumi. Namun, jangan khawatir! 3I/ATLAS akan kembali terlihat beberapa bulan kemudian, tepat sebelum mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada bulan Desember. Walaupun demikian, jaraknya masih sekitar 700 kali lebih jauh dari jarak Bulan. Tetap pantau langit dan nantikan kembalinya sang komet hijau!