Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan Israel yang menghantam Ibu Kota Qatar, Doha, dan mendesak semua pihak untuk segera meredakan ketegangan.
Pernyataan resmi ini, hasil rancangan bersama Inggris dan Prancis, mendapatkan dukungan penuh dari 15 negara anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat, sekutu dekat Israel.
"Anggota dewan menekankan pentingnya deeskalasi dan menyampaikan solidaritas kepada Qatar," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Meskipun demikian, pernyataan tersebut tidak secara eksplisit menyebut nama Israel. Sumber-sumber diplomatik mengungkapkan bahwa AS menentang penggunaan bahasa yang lebih tegas terhadap negara Zionis itu dalam pernyataan tersebut.
DK PBB juga menyerukan kepada Hamas untuk membebaskan seluruh sandera, termasuk mereka yang telah meninggal, dan mengakhiri penderitaan di Gaza. Saat ini, lebih dari 40 sandera masih ditahan, namun hanya 20 di antaranya yang diyakini masih hidup.
Israel mengklaim serangan ke Doha bertujuan untuk menargetkan para pemimpin Hamas. Laporan menyebutkan lima anggota kelompok tersebut tewas, namun Hamas menyatakan para pemimpinnya selamat. Serangan itu juga menyebabkan anggota pasukan keamanan Qatar menjadi korban.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengecam keras serangan tersebut dan menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir pelanggaran lebih lanjut terhadap keamanan dan kedaulatan negara.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani terbang ke New York untuk menghadiri sesi maraton di DK PBB. Ia menegaskan komitmen Qatar untuk melanjutkan peran sebagai mediator antara Hamas dan Israel. Namun, ia juga menuduh bahwa serangan Israel ke Qatar merupakan upaya pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan negosiasi.
"Israel secara gegabah menggerogoti stabilitas kawasan," tegasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, Rosemary DiCarlo, turut menyampaikan keprihatinannya atas tindakan Israel yang dianggap ceroboh. "Serangan ini merupakan eskalasi yang mengkhawatirkan," ujarnya.
Serangan Israel ke Qatar terjadi di tengah berlanjutnya agresi di Jalur Gaza. Akibat serangan yang tidak pandang bulu tersebut, lebih dari 62.000 warga Palestina tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi.