JAKARTA – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyambut positif inisiatif Direktur Utama Pertamina terkait penyatuan tiga anak perusahaan di sektor hilir. Langkah ini dianggap sebagai realisasi dari visi FSPPB selama lima tahun terakhir, yaitu menjadikan Pertamina sebagai satu kesatuan bisnis yang holistik dari hulu hingga hilir.
FSPPB sejak lama mengkritik model holding-subholding (HSH) yang dianggap tidak efektif, boros, dan justru memperumit operasional perusahaan. Model HSH menimbulkan biaya tinggi, praktik transfer pricing, duplikasi fungsi, dan tumpang tindih bisnis, sehingga menghambat sinergi dan daya saing Pertamina. Keputusan untuk mengintegrasikan kembali anak-anak perusahaan adalah momentum penting untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan efisiensi.
Meskipun penggabungan melalui merger adalah salah satu opsi, FSPPB mengusulkan alternatif yang lebih cepat dan efisien, yaitu dengan mengembalikan struktur organisasi Pertamina ke dalam bentuk direktorat tanpa membentuk entitas baru. FSPPB mengusulkan tiga direktorat baru:
- Direktorat Pemasaran, yang akan mengelola bisnis Pertamina Patra Niaga.
- Direktorat Kilang dan Petrokimia, yang akan mengelola bisnis Kilang Pertamina Internasional.
- Direktorat Perkapalan, yang akan mengelola bisnis Pertamina International Shipping.
Selanjutnya, FSPPB mengusulkan penggabungan Direktorat Hulu, Direktorat New & Renewable Energy (NRE), serta SKK Migas ke dalam struktur Pertamina.
Terakhir, FSPPB mengusulkan pembentukan Direktorat Gas setelah permasalahan kepemilikan saham swasta di SH Gas (yaitu di PGN) diselesaikan melalui pembelian kembali (buyback).
Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses integrasi, membuatnya lebih transparan, dan menyelaraskan rantai bisnis hilir Pertamina dalam visi besar "One Pertamina" yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Penggabungan sektor hilir adalah langkah awal yang positif, namun tujuan utama kami adalah reintegrasi total Pertamina sebagai perusahaan negara yang terintegrasi dari hulu ke hilir," tegas Presiden FSPPB.
FSPPB berkomitmen untuk mengawal setiap tahapan integrasi, memastikan hak-hak pekerja terlindungi, dan memastikan bahwa setiap kebijakan strategis ditujukan untuk memperkuat Pertamina sebagai perusahaan energi nasional.
Dengan kolaborasi yang baik antara manajemen dan pekerja, FSPPB yakin Pertamina akan menjadi perusahaan yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing global, demi ketahanan energi nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.