Pemerintah Setop Sementara Impor Gula Mentah Akibat Kebocoran ke Pasar Tradisional

Pemerintah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara impor gula kristal mentah, bahan baku bagi industri gula rafinasi. Keputusan ini diambil menyusul ditemukannya indikasi kebocoran gula rafinasi yang membanjiri pasar tradisional, berdampak negatif pada penyerapan gula petani lokal.

Wakil Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa realisasi impor gula mentah sudah mencapai 70% dari total kuota 4 juta ton. Sisa kuota impor tersebut akan ditahan sementara waktu untuk memberikan kesempatan bagi penyerapan gula produksi dalam negeri.

Harga gula rafinasi yang lebih murah menjadi salah satu faktor utama penyebab kebocoran ini. Akibatnya, sekitar 100 ribu ton gula petani menumpuk karena sulit bersaing di pasar. Kondisi ini tentu merugikan para petani tebu.

Pemerintah memiliki visi jangka panjang untuk mengakhiri ketergantungan pada impor gula. Namun, mewujudkan swasembada gula membutuhkan waktu dan akan dilakukan secara bertahap. Prioritas saat ini adalah memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri melalui produksi lokal, sementara secara bertahap meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan industri gula.

Scroll to Top