Trio Menteri Andalan Prabowo Pacu Ekonomi Indonesia

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan rencana pembentukan tim khusus yang terdiri dari tiga menteri. Tim ini akan bertugas mempercepat pelaksanaan program pembangunan ekonomi.

Menurut Purbaya, tim akselerasi ini akan beranggotakan dirinya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Tujuan utama pembentukan tim ini adalah untuk memastikan seluruh program Presiden Prabowo berjalan lancar dan efektif.

Purbaya menekankan bahwa langkah ini bukan sekadar solusi jangka pendek, melainkan sebuah strategi untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. Ia berjanji akan mengatasi hambatan-hambatan yang ada dan mengoptimalkan pemanfaatan dana pemerintah untuk pembangunan.

Salah satu fokus utama Purbaya adalah memaksimalkan belanja pemerintah. Ia mengakui adanya perlambatan ekonomi pada kuartal III 2025 akibat realisasi belanja yang kurang optimal. Namun, ia yakin bahwa langkah-langkah yang telah disiapkan pemerintah akan mampu membalikkan tren tersebut. Purbaya optimis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan membaik secara signifikan pada Oktober, November, dan Desember 2025.

Purbaya juga menegaskan komitmennya untuk mendukung seluruh program percepatan ini semaksimal mungkin. Ia menargetkan agar seluruh dana pemerintah dapat digunakan secara efektif pada akhir tahun 2025, sehingga tidak ada lagi sisa anggaran yang berlebihan. Dana yang ada akan dialokasikan untuk pembangunan dan program-program yang membutuhkan percepatan.

Sebagai bagian dari upaya menggenjot perekonomian, pemerintah telah memindahkan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke lima bank umum dalam bentuk deposito. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit di masyarakat.

Penyaluran dana pemerintah ini diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 yang mulai berlaku pada 12 September 2025.

Berikut adalah daftar lima bank umum penerima penempatan uang negara tersebut:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Rp25 triliun
  5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk: Rp10 triliun
Scroll to Top