Gaza – Di tengah ancaman kelaparan yang menghantui ratusan ribu penduduk Gaza, sebuah pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung oleh Amerika Serikat tengah dibangun. Tentara Israel turut mengawasi persiapan pembangunan pusat yang berlokasi di dekat wilayah Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza selatan ini.
Proyek ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah. Data terbaru dari pemantau kelaparan global menunjukkan bahwa lebih dari setengah juta warga Gaza, atau sekitar seperempat dari total populasi, berada di ambang kelaparan, terutama di Kota Gaza dan sekitarnya.
Pembangunan pusat distribusi ini melibatkan pemasangan penghalang beton sebagai langkah awal. Keamanan lokasi pembangunan juga dijaga ketat oleh tentara Israel, menyusul tudingan adanya pengalihan bantuan oleh kelompok militan.
Meskipun Israel telah mencabut blokade bantuan sejak Mei, badan-badan bantuan melaporkan bahwa jumlah bantuan yang masuk, termasuk obat-obatan, masih sangat terbatas. Israel mengklaim telah mengizinkan masuknya bantuan, tetapi harus mencegah agar bantuan tersebut tidak disalahgunakan oleh militan Palestina. Israel menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penderitaan warga Gaza.
Israel membantah tuduhan sengaja membuat Gaza kelaparan. Mereka menuduh Hamas mencuri bantuan dan menyalahkan kelompok bantuan asing atas kegagalan distribusi bantuan ke wilayah yang paling membutuhkan. Sementara itu, kelompok-kelompok bantuan menuding pembatasan akses yang diberlakukan Israel sebagai penyebab utama meluasnya kelaparan di Gaza.