Mungkinkah Israel Menyerang Arab Saudi? Analisis Mendalam

Eskalasi konflik di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan pertanyaan sensitif: apakah Arab Saudi berpotensi menjadi target serangan Israel? Pertanyaan ini kompleks, melibatkan pertimbangan militer, diplomatik, serta kalkulasi politik dan strategis yang rumit.

Motif dan Tujuan Strategis Israel

Operasi militer Israel di luar perbatasannya seringkali bertujuan untuk mencegah ancaman, melenyapkan tokoh musuh, atau menghancurkan jalur pasokan senjata. Meskipun Israel menunjukkan keberanian dalam operasi jarak jauh terhadap aktor yang didukung Iran, menyerang Arab Saudi bukanlah keputusan yang mudah. Arab Saudi adalah negara dengan kepentingan geopolitik signifikan dan memiliki hubungan kompleks dengan Amerika Serikat dan negara-negara Teluk lainnya. Serangan hanya mungkin terjadi jika Israel merasa ada ancaman langsung dan nyata terhadap keamanannya.

Kemampuan Militer dan Logistik

Israel memiliki kemampuan intelijen, drone, rudal, dan pesawat untuk menyerang target jarak jauh. Namun, menyerang target vital di Arab Saudi, seperti Riyadh atau instalasi minyak, adalah tantangan besar. Israel akan menghadapi sistem pertahanan udara modern, potensi serangan balasan, dan dampak ekonomi global akibat gangguan pasokan minyak. Arab Saudi telah memperkuat pertahanannya melalui pembelian sistem pertahanan dan kerja sama militer, serta jaminan keamanan dari AS. Serangan berskala besar akan menghadapi kendala operasional dan risiko yang tinggi.

Peran Amerika Serikat

Hubungan erat antara Riyadh dan Washington menjadi faktor pencegah utama. Arab Saudi menerima dukungan militer dari AS, dan AS berkepentingan menjaga stabilitas regional demi ekonomi global. Jika Israel mempertimbangkan operasi besar terhadap Arab Saudi, AS kemungkinan besar akan terlibat dalam penilaian risiko. Serangan terhadap negara yang memiliki hubungan dekat dengan AS dapat merusak solidaritas sekutu. Tindakan unilateral Israel tanpa koordinasi atau pembicaraan tingkat tinggi sangat tidak mungkin.

Alasan Menjadi Target

Arab Saudi sejauh ini berusaha menjaga jarak dari konfrontasi langsung dengan Israel. Arab Saudi memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas domestik dan ekonomi, terutama proyek Vision 2030 yang rentan terhadap gangguan geopolitik. Agar menjadi sasaran militer Israel, Arab Saudi harus dipersepsikan sebagai lokasi aktif bagi operasi yang mengancam Israel secara langsung, seperti pusat kendali serangan besar atau transit senjata strategis.

Dampak Politik-Diplomatik dan Ekonomi

Serangan terhadap Arab Saudi akan memicu gejolak diplomatik dan ekonomi. Negara-negara Teluk lainnya mungkin mencari perlindungan ke Iran atau negara non-Barat. Harga minyak bisa melonjak, dan solidaritas internasional terhadap Arab Saudi akan memicu reaksi keras di PBB dan forum multilateral. Israel, yang telah berusaha memperluas dukungan diplomatik melalui normalisasi, akan menghadapi risiko reputasi besar jika menyerang negara Teluk yang penting.

Skenario yang Mungkin Terjadi

Skenario yang paling mungkin adalah operasi terukur, seperti serangan drone atau rudal terbatas terhadap target spesifik yang dianggap ancaman langsung, atau tindakan rahasia oleh agen khusus. Skenario ekstrem, seperti serangan besar yang merusak sektor minyak atau ibu kota, membutuhkan alasan strategis yang sangat kuat dan mengabaikan biaya politik-ekonomi yang besar. Probabilitasnya relatif rendah kecuali terjadi eskalasi dramatis.

Reaksi Regional dan Eskalasi Berantai

Serangan terhadap Arab Saudi akan memicu reaksi luas dan cepat. Arab Saudi dapat meminta dukungan militer dari mitra, negara-negara Teluk lainnya dapat menangguhkan normalisasi atau memperkuat front keamanan, dan aktor non-negara dapat meningkatkan serangan balik ke infrastruktur Israel atau sekutu Israel. Serangan terhadap Arab Saudi berpotensi memicu perang yang lebih luas.

Kesimpulan

Israel tidak mungkin melancarkan serangan besar-besaran terhadap Arab Saudi dalam kondisi normal. Namun, operasi terukur terhadap sasaran tertentu tidak dapat dikesampingkan jika Israel menilai ada ancaman konkret dan segera. Faktor-faktor penahan utama adalah kemampuan pertahanan Arab Saudi dan jaminan AS, risiko besar terhadap ekonomi global, implikasi politik regional dan internasional, serta upaya diplomatik Israel di kawasan. Dinamika perang, salah perhitungan, atau serangkaian insiden dapat mengubah probabilitas ini dengan cepat. Situasi ini menuntut pemantauan berita dan analisis intelijen secara real-time.

Scroll to Top