Rencana pelayaran akbar Global Sumud Flotilla (GSF) yang bertujuan menembus blokade Gaza mengalami penundaan, berujung pada keputusan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk menarik diri dari misi tersebut. Puluhan relawan IGPC yang telah tiba di Tunisia, titik kumpul armada, akan kembali ke Indonesia paling lambat 14 September 2025.
Keputusan ini diambil setelah serangkaian penundaan jadwal pelayaran. Awalnya direncanakan pada 4 September 2025, kemudian diundur menjadi 7 September 2025, akibat keterlambatan kedatangan kapal-kapal kemanusiaan dari berbagai negara Eropa dan kendala teknis pada kapal-kapal Indonesia.
IGPC mengirimkan sekitar 60 delegasi ke Tunisia, di mana 30 di antaranya dipersiapkan untuk ikut serta dalam pelayaran kemanusiaan. Para partisipan telah mengikuti berbagai pelatihan sebagai persiapan untuk berlayar bersama ratusan relawan dan aktivis dari 44 negara.
Meski demikian, upaya membuka jalur kemanusiaan menuju Gaza melalui Laut Mediterania tetap menjadi prioritas para relawan dan aktivis internasional. Rencananya, pelayaran akan tetap diupayakan berlangsung pada 13 atau 14 September 2025. Misi ini bertujuan membuka blokade Israel dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina di Gaza. Armada GSF diperkirakan terdiri dari sekitar 70 kapal yang akan berlayar menuju Gaza.