Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan betapa krusialnya vaksinasi campak bagi setiap anak. Langkah ini merupakan perisai utama untuk mencegah komplikasi kesehatan yang mengancam, bahkan berujung pada kematian.
Imunisasi campak diberikan sebanyak tiga kali untuk memberikan perlindungan optimal. Jadwal pemberian vaksin ini adalah saat anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan ketika memasuki kelas 1 SD/MI atau sederajat, termasuk bagi anak-anak yang tidak bersekolah.
Vaksin campak memberikan perlindungan penting terhadap penyakit campak, yang dapat menyebabkan demam tinggi, ruam kulit, batuk, pilek, dan mata merah. Lebih jauh lagi, komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak (ensefalitis), hingga kematian dapat dicegah dengan vaksinasi.
Selain itu, vaksinasi akan meminimalisir risiko komplikasi seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, gangguan pendengaran atau penglihatan, serta masalah gizi.
Campak adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus campak dan bisa menyebabkan kematian. Penularannya sangat cepat, dimana satu kasus campak dapat menginfeksi 12 hingga 18 orang yang rentan. Penularan terjadi melalui droplet yang keluar dari hidung, mulut, atau tenggorokan saat penderita bicara, batuk, bersin, atau melalui sekresi hidung.
Gejala khas campak meliputi demam (biasanya di atas 38 derajat Celcius selama tiga hari atau lebih) disertai bercak kemerahan (ruam makulopapular) yang muncul dari belakang telinga, serta dapat disertai batuk, pilek, dan mata merah.
Kementerian Kesehatan menggunakan definisi operasional demam dan ruam makulopapular untuk surveilans, meningkatkan sensitivitas penemuan kasus campak, memungkinkan deteksi dini dan pemutusan rantai penularan secara cepat dan tepat.
Umumnya, penderita campak akan sembuh tanpa pengobatan, terutama jika telah memiliki kekebalan melalui imunisasi campak yang lengkap. Namun, pada populasi rentan, campak dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian, seringkali disebabkan oleh komplikasi seperti diare, pneumonia, dan ensefalitis.