Perseteruan sengit antara Israel dan Spanyol terus berlanjut terkait konflik di Gaza. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, melontarkan "ancaman genosida" terhadap Israel, yang langsung memicu kemarahan dari pemerintah Spanyol.
Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, dengan tegas menyatakan bahwa Netanyahu bukanlah pihak yang pantas memberikan nasihat moral, mengingat kekejaman yang terjadi di Gaza. Komentar ini merupakan respons atas tuduhan Netanyahu melalui media sosial yang menyebut Sanchez telah mengancam Israel.
Awal mula perselisihan ini terjadi ketika Sanchez mengumumkan serangkaian langkah untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai "genosida di Gaza". Langkah-langkah tersebut mencakup embargo senjata permanen, larangan impor dari wilayah pendudukan, dan larangan masuk ke Spanyol bagi individu yang terlibat dalam perang Gaza.
Sanchez menyatakan bahwa meskipun Spanyol tidak memiliki kekuatan militer yang besar, mereka tidak akan berhenti berusaha untuk menghentikan agresi Israel.
Netanyahu menanggapi pernyataan Sanchez dengan menyebutnya sebagai "ancaman genosida nyata" terhadap Israel. Kementerian Luar Negeri Spanyol dengan cepat membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai "tuduhan palsu dan fitnah". Mereka menegaskan persahabatan rakyat Spanyol dengan rakyat Israel dan Palestina.
Ketegangan ini semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sudah memburuk selama beberapa bulan terakhir. Sanchez telah menjadi salah satu kritikus paling vokal di Eropa terhadap operasi militer Israel di Gaza. Bahkan, Spanyol telah mengakui negara Palestina secara resmi.
Sebagai dampak dari perselisihan ini, Israel tidak memiliki Duta Besar di Madrid. Spanyol juga telah menarik pulang Duta Besarnya dari Tel Aviv setelah Menteri Luar Negeri Israel menuduh Madrid melancarkan "kampanye anti-Israel dan antisemitisme".