SUMENEP – Program vaksinasi massal campak (Outbreak Response Immunization/ORI) di Kabupaten Sumenep belum mencapai target yang ditetapkan. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep berencana meminta perpanjangan waktu pelaksanaan program ini kepada Kementerian Kesehatan.
Menurut Kepala Dinkes P2KB Sumenep, rendahnya cakupan vaksinasi disebabkan oleh masih adanya warga yang menolak vaksin. Permohonan perpanjangan waktu akan diajukan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dengan harapan program dapat dilanjutkan hingga 20 September 2025.
Sembari menunggu persetujuan perpanjangan, Dinkes P2KB Sumenep juga menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi penolakan vaksin di lapangan jika perpanjangan disetujui. Program vaksinasi massal campak ini dimulai pada 25 Agustus 2025, dengan sasaran 73.969 anak di wilayah daratan dan kepulauan Sumenep dalam kurun waktu dua minggu.