PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuka berbagai opsi untuk pengembangan bisnis pusat datanya, NeutraDC, termasuk melalui skema investasi strategis maupun penawaran saham perdana (IPO).
Direktur Wholesale & International Services Telkom, Honesti Basyir, menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah meningkatkan nilai bisnis pusat data agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan Telkom Group. Keputusan mengenai apakah akan memilih IPO atau investasi akan didasarkan pada opsi yang memberikan valuasi terbaik bagi perusahaan.
"Struktur apakah itu nanti melalui IPO atau melalui strategi investment, nanti akan kita lihat mana yang memberikan valuasi yang lebih baik bagi perusahaan," ujar Honesti dalam Public Expose 2025.
Saat ini, Telkom telah mengoperasikan kapasitas sekitar 48 megawatt yang tersebar di tiga lokasi pusat data. Perusahaan optimis bahwa permintaan terhadap pusat data akan terus meningkat seiring dengan perkembangan industri, khususnya dengan adanya teknologi kecerdasan buatan (AI).
Telkom memandang bisnis pusat data sebagai bisnis tanpa batas (borderless) yang membutuhkan kemitraan dengan pemain global. Melalui kerjasama dengan mitra yang memiliki teknologi dan standar internasional, Telkom berambisi menghadirkan layanan yang setara dengan operator kelas dunia.
"Sebenarnya kami juga sudah mengoperasikan data center sebesar 17 megawatt di Singapura dan kami juga untuk lagi berekspansi untuk bisa melihat peluang pembangunan data center yang ada di sekitar boundary Asia Tenggara, terutama yang di Indonesia, Batam, dan Singapura, dan Johor," lanjutnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa nilai NeutraDC telah melampaui US$ 1 miliar pada akhir tahun 2024. Valuasi tersebut muncul dari proses negosiasi penjualan sebagian saham NeutraDC yang telah berlangsung sejak Oktober. Telkom dikabarkan berencana menjual 20%-30% saham NeutraDC dengan harga yang akan mengangkat valuasi perusahaan di atas US$ 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun).
Beberapa perusahaan, seperti Singtel dan BDx Data Centers, disebut-sebut tertarik menjadi pemegang saham minoritas di NeutraDC. NeutraDC adalah salah satu unit bisnis Telkom dengan pertumbuhan yang menjanjikan. Perusahaan memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas pusat datanya dari sekitar 60 MW pada tahun 2024 menjadi 500 MW pada tahun 2028.