Penyanyi Leony Vitria menjadi sorotan publik setelah curhatannya di media sosial mengenai pengalamannya mengurus balik nama rumah warisan dari mendiang ayahnya viral. Ia menyoroti kewajiban membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ia sebut sebagai pajak waris, dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah.
Leony mengaku terkejut unggahannya menjadi perbincangan hangat. Apa yang ia bagikan di media sosial hanyalah cara untuk mengungkapkan kebingungan, keresahan, dan kekesalannya.
"Waktu itu lagi ngobrol sama ibu, terus kita semua kayak bertanya-tanya, ‘Kenapa sih?’ Istilah-istilah pajak itu bikin kita bingung," ujarnya.
Menurut Leony, kebingungannya semakin bertambah karena perbedaan ketentuan pajak di setiap daerah. Selama ini, ia hanya memahami pajak yang dibayarkan kepada negara.
"Setiap daerah itu beda-beda ketentuannya. BPHTB itu kan masuknya ke Pemerintah Daerah, jadi kita kurang paham. Kita biasanya bayar ke negara, itu saja," tambahnya.
Pemeran sinetron tersebut menegaskan bahwa unggahannya di Instagram hanyalah curahan hati, bukan ajakan untuk menentang aturan. Ia juga baru mengetahui adanya pajak tersebut setelah 10 tahun.
"Cuma curhat iseng aja. Ternyata viral. Setelah aku unggah, banyak sekali komentar dan pesan yang menceritakan hal yang sama. Aku baru tahu sekarang, baru mengurus sekarang, bukan 10 tahun yang lalu," katanya.
Leony menjelaskan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya menghadapi situasi seperti ini. Ia hanya ingin berbagi pengalaman tentang proses mengurus pajak.
"Ini kan baru aku alami. Aku cuma sekadar curhat. Kalau sampai viral, mohon maaf ya. Ini benar-benar hanya mencurahkan isi hati. Aku tidak bermaksud untuk tidak mau bayar pajak atau mengajak orang untuk tidak membayar BPHTB. Tidak ada niat seperti itu," ungkapnya.
Namun, keluh kesahnya ternyata mewakili suara banyak masyarakat yang mengalami hal serupa.
"Ternyata banyak masyarakat yang merasakan hal yang sama. Mereka juga merasa keberatan. Kita cuma balik nama, tapi biayanya tidak kecil. Kalau cuma bayar administrasi yang wajar dan masuk akal, kita tidak masalah. Kita semua tahu kita wajib pajak," jelasnya.
"Mungkin jadi viral karena banyak yang merasa relate dan ingin mengungkapkan hal ini, tetapi tidak ada wadahnya. Makanya pas aku bicara soal ini, banyak yang ikut nimbrung," pungkasnya.