Misi Kemanusiaan TNI: Mengantar Harapan ke Gaza di Tengah Kobaran Api

Tim Satuan Tugas (Satgas) Garuda Merah Putih II telah kembali ke Indonesia setelah menjalankan misi kemanusiaan selama sebulan di Gaza, Palestina. Para prajurit TNI merasakan ketegangan saat berada di udara, berupaya mengirimkan bantuan di tengah situasi yang penuh tantangan.

Satgas Garuda Merah Putih II yang beranggotakan 88 personel, termasuk kru penerbang dan tim pendukung, menggunakan tiga pesawat Hercules C-130J dari Skadron Udara 31 TNI AU dalam misi ini.

Mereka berhasil mengirimkan 18,7 ton bantuan kemanusiaan melalui udara untuk masyarakat Palestina di Jalur Gaza. Total bantuan yang dikirimkan mencapai 91,4 ton atau sekitar 520 bundel, yang diterjunkan dari Yordania dan Mesir mulai 17 Agustus hingga 9 September 2025.

Kepulangan para prajurit disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono. Beliau menyampaikan apresiasi atas keberhasilan misi yang merupakan wujud solidaritas kemanusiaan Indonesia.

"Ini adalah catatan sejarah dan hadiah istimewa bagi RI di HUT ke-80, serta misi dari Bapak Presiden sebagai wujud nyata Indonesia menjunjung tinggi solidaritas kemanusiaan," ujar KSAU.

KSAU juga memberikan penghargaan kepada seluruh personel atas dedikasi dan pengabdian mereka, sehingga misi airdrop bantuan kemanusiaan di Gaza dapat berjalan lancar, sukses, dan aman.

Komandan Satgas Garuda Merah Putih II Kolonel Penerbang (Pnb) Puguh Yulianto mengungkapkan bahwa misi ini menghadapi berbagai tantangan.

"Di lapangan kendala cukup banyak, yang pertama memang kami melaksanakan Solidarity Path Operation ini kan tidak sendiri, artinya diinisiasi oleh Jordan Air Forces. Kemudian ada beberapa negara yang terlibat, kurang lebih 12 negara termasuk Indonesia," kata Puguh.

Tim harus melewati zona konflik, yang menimbulkan kekhawatiran selama penerbangan. Selain itu, kendala administrasi sempat menghambat kelancaran misi. Namun, berkat koordinasi yang baik, masalah tersebut dapat diatasi.

Metode airdrop yang digunakan adalah menerjunkan barang dengan payung udara. Berat setiap bundel sekitar 150 kilogram.

Keberhasilan menyampaikan bantuan ke warga Gaza membawa kepuasan tersendiri bagi para personel Satgas. Mereka berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat Palestina yang tengah menghadapi kesulitan.

Scroll to Top