Pemerintah bersama pelaku usaha tengah mengkaji harga beras khusus yang dinilai terlalu mahal di jaringan ritel modern. Harga beras jenis ini bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 120.000 per kilogram.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) menekankan pentingnya harga jual yang wajar untuk beras khusus. Pembahasan evaluasi ini dilakukan dalam Rapat Koordinasi Peredaran Beras Khusus.
"Fokus utama pemerintah adalah harga beras khusus. Kami meminta biaya produksi beras khusus tidak terlalu tinggi. Struktur biaya ini perlu dibahas bersama, layaknya beras reguler, agar harga di produsen dan ritel menjadi wajar. Saya sarankan beras khusus dijual dengan harga yang terjangkau di ritel, karena kita berbicara tentang volume yang besar," ujarnya.
Beras khusus mencakup beras fortifikasi dan biofortifikasi. Produsen diharapkan menonjolkan keunggulan produk, seperti kandungan zinc atau ferum yang lebih tinggi dibandingkan beras biasa. Ritel modern juga diimbau untuk melakukan uji laboratorium sebelum memasarkan beras khusus.
Selain itu, produsen beras didorong untuk segera mengurus izin edar Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang prosesnya gratis dan cepat.
Ritel modern juga diminta untuk menjaga ketersediaan beras premium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Stok beras premium mohon diisi kembali. Jangan sampai semuanya beralih ke beras khusus. Kita hadir untuk membantu masyarakat. Untuk beras SPHP, buatlah perkiraan kebutuhan. Target saya 800 ribu ton sampai akhir tahun ini harus tercapai," tegasnya.
Penyaluran beras SPHP ke ritel modern menjadi penting untuk melengkapi sistem tata niaga, setelah sebelumnya fokus pada pasar tradisional dan kanal lainnya.
Hingga 12 September, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 356,6 ribu ton atau 23,78% dari target 1,5 juta ton tahun ini. Bulog melibatkan 5.231 mitra pengecer di pasar tradisional dan 457 mitra ritel modern.
Distribusi SPHP ini membantu menurunkan harga beras medium. Berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 12 September, harga rata-rata beras medium di Zona 1 berada di Rp 13.467/kg, atau 0,24% di bawah HET dan turun 0,33% dibandingkan minggu sebelumnya. Di Zona 2, harganya Rp 14.090/kg, turun 0,37% dibandingkan minggu lalu.