Emas Berkilau: Peluang Pangkas Suku Bunga AS Dorong Harga Tembus Rekor Baru

Harga emas masih kokoh di level tinggi, meskipun saat ini dalam fase konsolidasi. Spekulasi kuat mengenai pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) menjadi pendorong utama. Potensi menembus US$3.800 per troy ons terbuka lebar jika The Fed benar-benar melonggarkan kebijakan moneternya.

Pada hari ini, Senin (15/9/2025), harga emas dunia di pasar spot sedikit turun 0,09% menjadi US$3.639,45 per troy ons. Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (12/9/2025), harga emas naik 0,24% ke level US$3.642,63 per troy ons.

Kenaikan harga emas pada hari Jumat dipicu oleh indikasi pasar tenaga kerja AS yang mulai melambat, memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed minggu ini, meskipun data inflasi sedikit lebih tinggi.

Emas diperkirakan akan naik mendekati 2% minggu ini, mencatatkan lonjakan mingguan keempat berturut-turut. Sejak awal tahun, logam mulia ini telah melonjak hampir 40%, didorong oleh pembelian bank sentral dan permintaan sebagai aset aman di tengah ketidakpastian perdagangan terkait pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump.

Harapan Tinggi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Data menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik 0,4% pada bulan Agustus, mendorong inflasi tahunan menjadi 2,9%, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Namun, pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, dengan klaim pengangguran mingguan mencapai level tertinggi dalam hampir empat tahun dan pertumbuhan penggajian melambat.

Keyakinan pasar akan pelonggaran kebijakan semakin menguat setelah data harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan dan revisi besar-besaran terhadap angka ketenagakerjaan resmi memperkuat indikasi pasar tenaga kerja yang mendingin.

Pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga hampir pasti terjadi pada pertemuan kebijakan 16-17 September atau Selasa dan Rabu pekan ini. Keputusan The Fed ini akan menjadi penentu arah harga emas.

Jika pemangkasan dilakukan, dolar AS berpotensi melemah karena investor menilai investasi dalam denominasi dolar kurang menarik. Sebaliknya, jika The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga, harga emas bisa tertekan.

Berdasarkan alat pantau CME Group FedWatch, pelaku pasar menilai ada peluang sebesar 93% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga federal funds rate sebesar 25 basis poin, sehingga turun ke kisaran 4,00% hingga 4,25%. Sebagian kecil pelaku pasar masih memperkirakan kemungkinan pemangkasan yang lebih agresif hingga 50 basis poin.

UBS telah menaikkan proyeksi harga emasnya sebesar US$300 per troy ons menjadi US$3.800 per troy ons pada akhir 2025, dan sebesar US$200 per troy ons menjadi US$3.900 per troy ons pada pertengahan 2026, dengan alasan pelonggaran kebijakan The Fed dan pelemahan dolar AS terkait dengan penurunan suku bunga dan risiko geopolitik.

UBS juga merevisi estimasi kepemilikan emas di Exchange Traded Fund (ETF), memproyeksikan level tersebut akan melebihi 3.900 metrik ton pada akhir 2025, mendekati rekor sebelumnya sebesar 3.915 ton yang ditetapkan pada Oktober 2020.

UBS menyoroti kekhawatiran geopolitik dan perbedaan kebijakan antara pemerintah AS dan The Fed sebagai faktor utama yang meningkatkan daya tarik emas, bersama dengan sikap Presiden AS Donald Trump yang mendukung suku bunga yang lebih rendah.

UBS memperkirakan pembelian emas oleh bank sentral akan tetap kuat di kisaran 900 hingga 950 ton tahun ini, atau sedikit di bawah pembelian yang mendekati rekor tahun lalu, yaitu di atas 1.000 ton.

Risiko utama bagi emas adalah jika The Fed terpaksa menaikkan suku bunga karena lonjakan inflasi.

Commerzbank juga telah menaikkan proyeksi harga emasnya menjadi US$3.800 per troy ons pada akhir tahun 2026, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar US$3.600 per troy ons.

Bank tersebut kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar total 200 basis poin pada akhir tahun depan, 50 basis poin lebih banyak dari yang diasumsikan sebelumnya.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, sering dianggap sebagai aset aman selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dan diketahui berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Harga perak juga melambung tinggi dan berada di level tertinggi 14 tahun. Senada dengan emas, harga perak bisa semakin melonjak jika The Fed memangkas suku bunga.

Scroll to Top